Rabu, 29 April 2009

Catatan sejarah baru

Hari ini, tanggal 29 April 2009 adalah hari yang bersejarah bagi warga Kota Madiun. Karena pada hari ini ada acara Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota yang baru yang telah memenangkan Pilwakot pada tanggal 23 Oktober 2008 yang lalu. Direncanakan, Gubernur Jawa Timur, Bapak Sukarwo, akan hadir untuk melantik Walikota dan Wakil Walikota yang baru periode 2009-2014 : Bambang Irianto - Sugeng Rismiyanto.

Acara pelantikan diagendakan akan dilaksanakan di Gedung Graha Bhakti Praja yang berada tepat di depan Balaikota Madiun. Untuk menyambut hari yang penting itu, persiapan telah dilaksanakan selama beberapa hari. Bahkan, Balaikota pun ikut berbenah. Balaikota sekarang semakin cantik dan semarak dengan lampu hias, bangku dan bunga-bunga di sepanjang beranda Balaikota.

Sementara untuk pengamanan, mulai kemarin sudah banyak barikade yang disiapkan di sekitar Balaikota dan Gedung Graha Bhakti Praja. Untuk mengantisipasi gangguan dan guna kelancaran pelaksaan pelantikan itu, Polresta Madiun menerjunkan kekuatan penuh. Mereka terdiri dari personel Polresta Madiun, tim Brimob Polda Jatim, dan bantuan dari jajaran polres sekitar.

Kemarin pagi, sudah diadakan gelar pengamanan yang (kabarnya) diikuti oleh 906 personil kepolisian. Rencananya personil kepolisian itu akan ditempatkan dalam 5 ring pengamanan. Mulai dari ring pertama yang ditempatkan di gedung tempat pelantikan yakni Graha Bhakti Praja, di luar gedung, dan seterusnya. Bahkan, pengamanan di pintu masuk kota juga diperketat dengan melibatkan jajaran polsek.

Dan hari ini mulai , jam 06.00 di Jalan Pahlawan Madiun "disterilkan". Hanya yang bertugas dan yang diundang saja yang bisa masuk. Baru setelah acara pelantikan selesai, kurang lebih jam 12.00 Jalan Pahlawan akan kembali dibuka untuk umum.

Mulai hari ini Kota Madiun akan dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota yang baru. Sebagaimana umumnya, pemerintahan yang baru pasti akan membawa perubahan. Apapun perubahan itu, diharapkan dapat membawa Kota Madiun dan warga Kota Madiun ke arah yang lebih baik. Amin. Tak lupa terima kasih atas kepemimpinan Bapak Walikota dan Wakil Walikota sebelumnya (Kokok Raya - Gandhi Yoeninta).

Untuk tambahan informasi, dalam sejarahnya Kotapraja madiun berdiri berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 20 Juni 1918 dengan landasan Staatsblad Tahun 1918 Nomor 326. Sehingga wilayah itu dikepalai oleh seorang Burgemeester yang pertama dijabat oleh Ir.M.K. Ingenlijf (yang semula menjabat asisten residen Madiun). Sedangkan lembaga dan jabatan Walikota Madiun baru diadakan 10 tahun kemudian dengan dikeluarkan staatsblad nomor 14 tahun 1928.

Perlu diketahui pula bahwa mulai pembentukannya pada tahun 1918, Gemeente Madiun sebenarnya belum ada burgemeesternya sebab masih dirangkap oleh Asisten Residen merangkap Voorsitter ialah Ir. W.M. Ingenlijf. Setelah tahun 1927 baru mulailah diisi burgemeester, yang urutannya sebagai berikut :

1. Mr. K.A. Schotman
2. Boerstra
3. Mr. Van Dijik + Loco Burgemeester : Ali Sastroamidjoyo
4. Dr. Mr. R.M. Soebroto
5. Mr. R. Soesanto Tirtoprodjo
6. Soedibyo
7. R. Poerbo Sisworo
8. Soepardi
9. R. Mochamad 1948 dari Siliwangi
10. R.M. Soedino
11. R. Singgih
12. R. Moentoro
13. R. Moestadjab
14. R. Roelan Wongsokoesoemo
15. R. Soepardi
16. Soemadi
17. Joebagyo
18. Pd. Walikota R. Roekito, BA
19. Drs. Iman Soenardji (1968-1974)
20. Achmad Dawaki, BA (1974-1979)
21. Drs. Marsoedi (1979-1989)
22. Drs. Masdra M. Jasin (1989-1994)
23. Drs. Bambang Pamoedjo (1994-1999)
24. Drs. H. Achmad Ali (1999-2004)
25. Kokok Raya, SH, M.Hum (2004-2009)

Catatan sejarah baru

Hari ini, tanggal 29 April 2009 adalah hari yang bersejarah bagi warga Kota Madiun. Karena pada hari ini ada acara Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota yang baru yang telah memenangkan Pilwakot pada tanggal 23 Oktober 2008 yang lalu. Direncanakan, Gubernur Jawa Timur, Bapak Sukarwo, akan hadir untuk melantik Walikota dan Wakil Walikota yang baru periode 2009-2014 : Bambang Irianto - Sugeng Rismiyanto.

Acara pelantikan diagendakan akan dilaksanakan di Gedung Graha Bhakti Praja yang berada tepat di depan Balaikota Madiun. Untuk menyambut hari yang penting itu, persiapan telah dilaksanakan selama beberapa hari. Bahkan, Balaikota pun ikut berbenah. Balaikota sekarang semakin cantik dan semarak dengan lampu hias, bangku dan bunga-bunga di sepanjang beranda Balaikota.

Sementara untuk pengamanan, mulai kemarin sudah banyak barikade yang disiapkan di sekitar Balaikota dan Gedung Graha Bhakti Praja. Untuk mengantisipasi gangguan dan guna kelancaran pelaksaan pelantikan itu, Polresta Madiun menerjunkan kekuatan penuh. Mereka terdiri dari personel Polresta Madiun, tim Brimob Polda Jatim, dan bantuan dari jajaran polres sekitar.

Kemarin pagi, sudah diadakan gelar pengamanan yang (kabarnya) diikuti oleh 906 personil kepolisian. Rencananya personil kepolisian itu akan ditempatkan dalam 5 ring pengamanan. Mulai dari ring pertama yang ditempatkan di gedung tempat pelantikan yakni Graha Bhakti Praja, di luar gedung, dan seterusnya. Bahkan, pengamanan di pintu masuk kota juga diperketat dengan melibatkan jajaran polsek.

Dan hari ini mulai , jam 06.00 di Jalan Pahlawan Madiun "disterilkan". Hanya yang bertugas dan yang diundang saja yang bisa masuk. Baru setelah acara pelantikan selesai, kurang lebih jam 12.00 Jalan Pahlawan akan kembali dibuka untuk umum.

Mulai hari ini Kota Madiun akan dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota yang baru. Sebagaimana umumnya, pemerintahan yang baru pasti akan membawa perubahan. Apapun perubahan itu, diharapkan dapat membawa Kota Madiun dan warga Kota Madiun ke arah yang lebih baik. Amin. Tak lupa terima kasih atas kepemimpinan Bapak Walikota dan Wakil Walikota sebelumnya (Kokok Raya - Gandhi Yoeninta).

Untuk tambahan informasi, dalam sejarahnya Kotapraja madiun berdiri berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 20 Juni 1918 dengan landasan Staatsblad Tahun 1918 Nomor 326. Sehingga wilayah itu dikepalai oleh seorang Burgemeester yang pertama dijabat oleh Ir.M.K. Ingenlijf (yang semula menjabat asisten residen Madiun). Sedangkan lembaga dan jabatan Walikota Madiun baru diadakan 10 tahun kemudian dengan dikeluarkan staatsblad nomor 14 tahun 1928.

Perlu diketahui pula bahwa mulai pembentukannya pada tahun 1918, Gemeente Madiun sebenarnya belum ada burgemeesternya sebab masih dirangkap oleh Asisten Residen merangkap Voorsitter ialah Ir. W.M. Ingenlijf. Setelah tahun 1927 baru mulailah diisi burgemeester, yang urutannya sebagai berikut :

1. Mr. K.A. Schotman
2. Boerstra
3. Mr. Van Dijik + Loco Burgemeester : Ali Sastroamidjoyo
4. Dr. Mr. R.M. Soebroto
5. Mr. R. Soesanto Tirtoprodjo
6. Soedibyo
7. R. Poerbo Sisworo
8. Soepardi
9. R. Mochamad 1948 dari Siliwangi
10. R.M. Soedino
11. R. Singgih
12. R. Moentoro
13. R. Moestadjab
14. R. Roelan Wongsokoesoemo
15. R. Soepardi
16. Soemadi
17. Joebagyo
18. Pd. Walikota R. Roekito, BA
19. Drs. Iman Soenardji (1968-1974)
20. Achmad Dawaki, BA (1974-1979)
21. Drs. Marsoedi (1979-1989)
22. Drs. Masdra M. Jasin (1989-1994)
23. Drs. Bambang Pamoedjo (1994-1999)
24. Drs. H. Achmad Ali (1999-2004)
25. Kokok Raya, SH, M.Hum (2004-2009)

Kisah Tukang Cukur

Sudah lama aku gak berkunjung ke tempat mas Isdaryanto. Dan ketika aku tadi mampir ke tempatnya, aku menemukan sebuah kisah hikmah yang sangat inspiratif. Maka atas anjurannya di akhir postingannya, aku meneruskan kisah hikmah ini pada teman-teman yang lain. Dengan sedikit editan dan sedikit tambahan catatanku, semoga lebih memudahkan untuk memahaminya. Semoga kisah ini bermanfaat ya ??

***

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan, cukup untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada”.

Setelah diam sesaat seolah memberi kesempatan pada si konsumen untuk mengerti apa maksudnya, si tukang cukur melanjutkan, “Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada. Mengapa ada yang sakit? Mengapa ada anak-anak terlantar? Mengapa ada yang hidupnya susah? "

Masih dengan menggebu-gebu si tukang cukur melanjutkan kata-katanya, "Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.


Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen segera kembali ke tempat tukang cukur tadi dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur....!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.

“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” jawab si tukang cukur.

“Tidak !” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!” sanggah si tukang cukur.

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri. Kenapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?” jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok ...!! Saya sangat setuju...!” kata si konsumen. "Itulah point utamanya ! Sama dengan Tuhan."

“Maksud kamu bagaimana?” tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Dengan tersenyum si konsumen menjelaskan, "Sebenarnya Tuhan itu ada! Tapi apa yang terjadi sekarang ini? Mengapa orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya..? Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata, “Benar juga apa katanya. Kenapa aku tidak mau datang kepada Tuhan-ku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Jika anda berpikir Tuhan ada, sampaikan cerita ini kepada orang lain... Semoga kita selalu diberi kebaikan dan kebahagiaan hidup ini. Amin...

***

Catatanku :
Kalau manusia hanya mengandalkan panca indranya untuk mengakui keberadaan Tuhan, maka akan menyebabkan keraguan dan perkiraan yang menyesatkan tentang keberadaan Tuhan. Karena keberadaan Tuhan tidak dapat dipahami oleh panca indra manusia, tidak terlihat, tidak teraba, tidak terdengar dan tidak tercium.

Sebaliknya kalau manusia mengenal Tuhan melalui keimanan dan akal pikirannya, maka ada banyak hal di dunia ini untuk menyadari keberadaan Tuhan. Melalui, akal, pikiran, ilmu dan hatinya, maka manusia akan mampu mengenal Tuhan melalui ciptaan dan tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Sesungguhnya, sedemikian jelasnya tanda-tanda eksistensi Tuhan dalam berbagai fenomena kehidupan.

Kisah Tukang Cukur

Sudah lama aku gak berkunjung ke tempat mas Isdaryanto. Dan ketika aku tadi mampir ke tempatnya, aku menemukan sebuah kisah hikmah yang sangat inspiratif. Maka atas anjurannya di akhir postingannya, aku meneruskan kisah hikmah ini pada teman-teman yang lain. Dengan sedikit editan dan sedikit tambahan catatanku, semoga lebih memudahkan untuk memahaminya. Semoga kisah ini bermanfaat ya ??

***

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan, cukup untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada”.

Setelah diam sesaat seolah memberi kesempatan pada si konsumen untuk mengerti apa maksudnya, si tukang cukur melanjutkan, “Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada. Mengapa ada yang sakit? Mengapa ada anak-anak terlantar? Mengapa ada yang hidupnya susah? "

Masih dengan menggebu-gebu si tukang cukur melanjutkan kata-katanya, "Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.


Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen segera kembali ke tempat tukang cukur tadi dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur....!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.

“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” jawab si tukang cukur.

“Tidak !” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!” sanggah si tukang cukur.

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri. Kenapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?” jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok ...!! Saya sangat setuju...!” kata si konsumen. "Itulah point utamanya ! Sama dengan Tuhan."

“Maksud kamu bagaimana?” tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Dengan tersenyum si konsumen menjelaskan, "Sebenarnya Tuhan itu ada! Tapi apa yang terjadi sekarang ini? Mengapa orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya..? Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata, “Benar juga apa katanya. Kenapa aku tidak mau datang kepada Tuhan-ku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Jika anda berpikir Tuhan ada, sampaikan cerita ini kepada orang lain... Semoga kita selalu diberi kebaikan dan kebahagiaan hidup ini. Amin...

***

Catatanku :
Kalau manusia hanya mengandalkan panca indranya untuk mengakui keberadaan Tuhan, maka akan menyebabkan keraguan dan perkiraan yang menyesatkan tentang keberadaan Tuhan. Karena keberadaan Tuhan tidak dapat dipahami oleh panca indra manusia, tidak terlihat, tidak teraba, tidak terdengar dan tidak tercium.

Sebaliknya kalau manusia mengenal Tuhan melalui keimanan dan akal pikirannya, maka ada banyak hal di dunia ini untuk menyadari keberadaan Tuhan. Melalui, akal, pikiran, ilmu dan hatinya, maka manusia akan mampu mengenal Tuhan melalui ciptaan dan tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Sesungguhnya, sedemikian jelasnya tanda-tanda eksistensi Tuhan dalam berbagai fenomena kehidupan.

Selasa, 28 April 2009

Menembus perbedaan

Manusia hidup dalam perbedaan. Perbedaan yang berasal dari dalam diri dan dari luar dirinya. Perbedaan dari dalam diri adalah perbedaan yang berasal dari kepribadian atau karakter seseorang. Ada orang yang pemarah, ada yang pendiam, ada yang aktif, ada yang kreatif, dan masih banyak karakter lainnya.

Sudut pandang dan pola pikir tiap-tiap orang juga berbeda. Idealisme masing-masing orang juga tidak sama. Prinsip yang dipegang antara orang yang satu dengan yang lain juga tidak sama. Perbedaan itu biasanya berasal dari pengalaman hidup yang diperoleh. Karena pengalaman hidup yang diperoleh masing-masing orang berbeda, maka terbentuklah karakter dan pribadi yang berbeda-beda pula.

Sementara perbedaan dari luar disebabkan oleh hal-hal di luar kepribadian manusia, seperti misalnya daerah tempat tinggal, bahasa pergaulan, adat istiadat dan sebagainya. Orang Indonesia yang tinggal dan hidup Indonesia, akan hidup dalam budaya dan adat Indonesia, pun menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari. Hal tersebut berlaku juga bagi bangsa lain.

Namun..., manusia sebagai makhluk sosial telah menembus perbedaan itu. Melalui pergaulan dan pertemanan, segala macam perbedaan sudah tidak berarti lagi. Apalagi dengan hadirnya internet, perbedaan itu makin tipis terasa. Internet bahkan mampu menembus perbedaan ruang dan waktu. Bahkan, pertemanan dengan orang yang belum pernah dikenal secara langsung pun bisa terjadi lewat internet.

Semenjak aku terjun di dunia blog, hal itu sangat aku rasakan. Tak terasa aku telah menjalin pertemanan dan persahabatan dengan orang-orang yang sama sekali belum pernah aku kenal dan aku temui secara langsung dalam dunia nyata. Bahkan, yang menakjubkan aku bisa punya teman dari negara lain yang bahkan bahasanya pun tidak bisa sepenuhnya aku pahami. Pertemanan yang terjalin hanya dari saling mengunjungi blog masing-masing.

Aku makin menyadari telah berhasil menembus perbedaan itu ketika menerima dua pesan singkat yang ditinggalkan dua orang teman dalam shoutmix-ku :

  • buwel siang mbak reni...ada award dirumahku...mampir ya... (2009-04-26 3:27 PM)
  • kirana Dpersilakan amik award 'hati berwarna-warni' dari blog Kirana, ok! Why? Becoz u have coloured my life!" (2009-04-28 9:00 AM)
Aku mendapatkan bingkisan dari 2 orang teman yang selama ini belum pernah aku temui secara langsung. Bingkisan dalam bentuk award. Siapa yang akan menolak menerimanya ? Buwel si orang Tegal ini pun belum pernah aku temui secara langsung. Namun pertemanan yang terjalin di antara kami bisa berjalan dengan indah. Bahkan, buwel pun mendukung Shasa.

Sementara pertemananku dengan Kirana selama ini lebih banyak lewat saling mengunjungi blog masing-masing. Meskipun, aku juga kurang bisa memahami bahasa yang dipakai oleh Kirana yang orang Kuching, Sarawak, Malaysia ini toh pertemanan kami terus berlanjut sampai sekarang.

Sementara waktu aku berkunjung ke tempat mas Yudie aku mendapatkan bingkisan pula. Bingkisan yang juga berupa award. Pertemananku dengan mas Yudie juga berawal dari blog. Sama seperti Buwel juga, mas Yudie juga mendukung Shasa. Mas Yudie yang kerja di Bogor ini ternyata juga orang Jawa, dan sama sepertiku, mas Yudie juga mempunyai hari istimewa (hari ulang tahun) pada bulan April.

Inilah award yang aku terima dari 3 orang teman yang sangat baik hati itu :

Award dari Buwel

Award dari Kirana

Award dari mas Yudie

Keempat award itu aku peruntukkan bagi pemilik blog :
Buah Pikiran Ihsan
Vespa Style Never Last
Kucing bunted
S. Bahri's Blog
Just Me, My Self and I
Rahasia Hati
Baca Buku Fanda
Rumah Islami
Hendra Sipayung
Jejak Langkahku

Setelah beberapa hari aku tidak sempat mengunjungi sobat-sobatku, semoga aja bingkisan ini dapat sebagai pengganti kehadiranku. Oya, bagi teman-2 yang sudah memiliki sebagian dari award di atas, silahkan mengambil award yang belum dimiliki ya ?? OK..., that's all.


Menembus perbedaan

Manusia hidup dalam perbedaan. Perbedaan yang berasal dari dalam diri dan dari luar dirinya. Perbedaan dari dalam diri adalah perbedaan yang berasal dari kepribadian atau karakter seseorang. Ada orang yang pemarah, ada yang pendiam, ada yang aktif, ada yang kreatif, dan masih banyak karakter lainnya.

Sudut pandang dan pola pikir tiap-tiap orang juga berbeda. Idealisme masing-masing orang juga tidak sama. Prinsip yang dipegang antara orang yang satu dengan yang lain juga tidak sama. Perbedaan itu biasanya berasal dari pengalaman hidup yang diperoleh. Karena pengalaman hidup yang diperoleh masing-masing orang berbeda, maka terbentuklah karakter dan pribadi yang berbeda-beda pula.

Sementara perbedaan dari luar disebabkan oleh hal-hal di luar kepribadian manusia, seperti misalnya daerah tempat tinggal, bahasa pergaulan, adat istiadat dan sebagainya. Orang Indonesia yang tinggal dan hidup Indonesia, akan hidup dalam budaya dan adat Indonesia, pun menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari. Hal tersebut berlaku juga bagi bangsa lain.

Namun..., manusia sebagai makhluk sosial telah menembus perbedaan itu. Melalui pergaulan dan pertemanan, segala macam perbedaan sudah tidak berarti lagi. Apalagi dengan hadirnya internet, perbedaan itu makin tipis terasa. Internet bahkan mampu menembus perbedaan ruang dan waktu. Bahkan, pertemanan dengan orang yang belum pernah dikenal secara langsung pun bisa terjadi lewat internet.

Semenjak aku terjun di dunia blog, hal itu sangat aku rasakan. Tak terasa aku telah menjalin pertemanan dan persahabatan dengan orang-orang yang sama sekali belum pernah aku kenal dan aku temui secara langsung dalam dunia nyata. Bahkan, yang menakjubkan aku bisa punya teman dari negara lain yang bahkan bahasanya pun tidak bisa sepenuhnya aku pahami. Pertemanan yang terjalin hanya dari saling mengunjungi blog masing-masing.

Aku makin menyadari telah berhasil menembus perbedaan itu ketika menerima dua pesan singkat yang ditinggalkan dua orang teman dalam shoutmix-ku :

  • buwel siang mbak reni...ada award dirumahku...mampir ya... (2009-04-26 3:27 PM)
  • kirana Dpersilakan amik award 'hati berwarna-warni' dari blog Kirana, ok! Why? Becoz u have coloured my life!" (2009-04-28 9:00 AM)
Aku mendapatkan bingkisan dari 2 orang teman yang selama ini belum pernah aku temui secara langsung. Bingkisan dalam bentuk award. Siapa yang akan menolak menerimanya ? Buwel si orang Tegal ini pun belum pernah aku temui secara langsung. Namun pertemanan yang terjalin di antara kami bisa berjalan dengan indah. Bahkan, buwel pun mendukung Shasa.

Sementara pertemananku dengan Kirana selama ini lebih banyak lewat saling mengunjungi blog masing-masing. Meskipun, aku juga kurang bisa memahami bahasa yang dipakai oleh Kirana yang orang Kuching, Sarawak, Malaysia ini toh pertemanan kami terus berlanjut sampai sekarang.

Sementara waktu aku berkunjung ke tempat mas Yudie aku mendapatkan bingkisan pula. Bingkisan yang juga berupa award. Pertemananku dengan mas Yudie juga berawal dari blog. Sama seperti Buwel juga, mas Yudie juga mendukung Shasa. Mas Yudie yang kerja di Bogor ini ternyata juga orang Jawa, dan sama sepertiku, mas Yudie juga mempunyai hari istimewa (hari ulang tahun) pada bulan April.

Inilah award yang aku terima dari 3 orang teman yang sangat baik hati itu :

Award dari Buwel

Award dari Kirana

Award dari mas Yudie

Keempat award itu aku peruntukkan bagi pemilik blog :
Buah Pikiran Ihsan
Vespa Style Never Last
Kucing bunted
S. Bahri's Blog
Just Me, My Self and I
Rahasia Hati
Baca Buku Fanda
Rumah Islami
Hendra Sipayung
Jejak Langkahku

Setelah beberapa hari aku tidak sempat mengunjungi sobat-sobatku, semoga aja bingkisan ini dapat sebagai pengganti kehadiranku. Oya, bagi teman-2 yang sudah memiliki sebagian dari award di atas, silahkan mengambil award yang belum dimiliki ya ?? OK..., that's all.


Senin, 27 April 2009

Bicara tentang pekerjaan

Beberapa hari ini pekerjaan di kantorku sangatlah padat. Selain banyak, pekerjaan yang harus diselesaikan itu menuntut untuk dikerjakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Hehehe, kayak bunyi teks Proklamasi aja yach ??

Sebagai konsekuensinya, agar pekerjaanku itu dapat selesai tepat waktu, maka aku harus kerja lembur !! So, selama beberapa hari ini aku lembur terus di kantor, sehingga gak sempat untuk posting di blog *gubraaak* (ya ampuunnn, sempat-sempatnya mikirin postingan di blog ya...?!?!)

Untuk pekerjaanku kali ini aku bekerja dengan tim yang agak berbeda dari biasanya. Dulu aku sudah punya tim yang cukup solid..., tapi setelah ada perombakan organisasi maka tim kerjaku juga kena rombak. Tak semuanya orang baru, masih ada juga orang-orang lama yang sebelumnya sudah bekerja satu tim denganku. Untuk perubahan ini, aku perlu menyesuaikan diri agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Untuk anggota tim yang tergolong orang lama, aku sudah hafal dengan gaya kerja mereka masing-masing. Dan, dalam tim yang baru ini aku perlu untuk mengenali gaya kerja anggota tim yang baru. Ternyata, bekerja dalam tim yang berbeda-beda telah mengajariku banyak hal.

Pertama, kepandaian seseorang tidak menjamin kualitas yang lebih baik. Anggota tim-ku yang baru telah membuktikan hal itu. Dia adalah lulusan Perguruan Tinggi Negeri yang terkenal. Hasil IP-nya juga bagus, tapi ternyata kualitas kerjanya standar saja. Penyebabnya adalah, dia cenderung menyepelekan pekerjaan sehingga dia tak merasa perlu melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya. Didukung pula oleh kebiasaannya yang suka lupa atas pekerjaannya.

Kedua, kecintaan pada pekerjaan sangat berpengaruh dalam kualitas pekerjaan. Aku punya teman yang sangat mencintai pekerjaannya. Terdorong rasa cintanya, maka dia selalu berusaha untuk bekerja dengan sepenuh hati. Dalam bekerja dia juga tidak perhitungan, sehingga kalaupun dalam menyelesaikan pekerjaannya dituntut waktu yang lebih banyak maka tak segan-segan dia untuk kerja lembur.

Ketiga, rasa tanggung jawab yang besar sangat dominan pengaruhnya dalam kualitas kerja. Ada salah seorang anggota timku yang kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja. Walaupun pekerjaan yang harus diselesaikan banyak, tapi dia tidak terpacu untuk segera menyelesaikannya. Dia seringkali melimpahkan tanggung jawabnya pada orang lain.

Keempat, pekerjaan yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas dan penuh rasa syukur adalah kunci keberhasilan. Karena bekerja dengan rasa syukur dan tulus ikhlas, maka dia tak mau repot memikirkan hal lain selain pekerjaannya. Baginya, kerja adalah ibadah.

Dalam anggota tim-ku yang baru, aku menemukan semua tipe di atas. Ada seorang anggota tim yang sangat bertanggungjawab terhadap tugasnya. Dia juga bekerja dengan sungguh-sungguh. Sehingga, pekerjaannya selama ini tergolong cepat selesai dan (yang paling penting) adalah.... benar.

Saat ini, itulah yang dapat aku catat di sini. Aku merasa ngantuk dan capek sekali. Aku mau tidur dulu ya.... Jumpa lagi besok yaaa.... Oh ya, maaf aku belum sempat nengok sobat-sobat blogger nih. Maafin ya.....

Bicara tentang pekerjaan

Beberapa hari ini pekerjaan di kantorku sangatlah padat. Selain banyak, pekerjaan yang harus diselesaikan itu menuntut untuk dikerjakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Hehehe, kayak bunyi teks Proklamasi aja yach ??

Sebagai konsekuensinya, agar pekerjaanku itu dapat selesai tepat waktu, maka aku harus kerja lembur !! So, selama beberapa hari ini aku lembur terus di kantor, sehingga gak sempat untuk posting di blog *gubraaak* (ya ampuunnn, sempat-sempatnya mikirin postingan di blog ya...?!?!)

Untuk pekerjaanku kali ini aku bekerja dengan tim yang agak berbeda dari biasanya. Dulu aku sudah punya tim yang cukup solid..., tapi setelah ada perombakan organisasi maka tim kerjaku juga kena rombak. Tak semuanya orang baru, masih ada juga orang-orang lama yang sebelumnya sudah bekerja satu tim denganku. Untuk perubahan ini, aku perlu menyesuaikan diri agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Untuk anggota tim yang tergolong orang lama, aku sudah hafal dengan gaya kerja mereka masing-masing. Dan, dalam tim yang baru ini aku perlu untuk mengenali gaya kerja anggota tim yang baru. Ternyata, bekerja dalam tim yang berbeda-beda telah mengajariku banyak hal.

Pertama, kepandaian seseorang tidak menjamin kualitas yang lebih baik. Anggota tim-ku yang baru telah membuktikan hal itu. Dia adalah lulusan Perguruan Tinggi Negeri yang terkenal. Hasil IP-nya juga bagus, tapi ternyata kualitas kerjanya standar saja. Penyebabnya adalah, dia cenderung menyepelekan pekerjaan sehingga dia tak merasa perlu melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya. Didukung pula oleh kebiasaannya yang suka lupa atas pekerjaannya.

Kedua, kecintaan pada pekerjaan sangat berpengaruh dalam kualitas pekerjaan. Aku punya teman yang sangat mencintai pekerjaannya. Terdorong rasa cintanya, maka dia selalu berusaha untuk bekerja dengan sepenuh hati. Dalam bekerja dia juga tidak perhitungan, sehingga kalaupun dalam menyelesaikan pekerjaannya dituntut waktu yang lebih banyak maka tak segan-segan dia untuk kerja lembur.

Ketiga, rasa tanggung jawab yang besar sangat dominan pengaruhnya dalam kualitas kerja. Ada salah seorang anggota timku yang kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja. Walaupun pekerjaan yang harus diselesaikan banyak, tapi dia tidak terpacu untuk segera menyelesaikannya. Dia seringkali melimpahkan tanggung jawabnya pada orang lain.

Keempat, pekerjaan yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas dan penuh rasa syukur adalah kunci keberhasilan. Karena bekerja dengan rasa syukur dan tulus ikhlas, maka dia tak mau repot memikirkan hal lain selain pekerjaannya. Baginya, kerja adalah ibadah.

Dalam anggota tim-ku yang baru, aku menemukan semua tipe di atas. Ada seorang anggota tim yang sangat bertanggungjawab terhadap tugasnya. Dia juga bekerja dengan sungguh-sungguh. Sehingga, pekerjaannya selama ini tergolong cepat selesai dan (yang paling penting) adalah.... benar.

Saat ini, itulah yang dapat aku catat di sini. Aku merasa ngantuk dan capek sekali. Aku mau tidur dulu ya.... Jumpa lagi besok yaaa.... Oh ya, maaf aku belum sempat nengok sobat-sobat blogger nih. Maafin ya.....

Sabtu, 25 April 2009

Penolakan

Apa yang akan kita rasakan apabila niat baik kita tidak ditanggapi dengan baik ? Apa yang kita pikirkan kalau kebaikan kita ditolak ? Apa yang akan kita lakukan kalau pemberian kita tidak diterima ?

Adalah manusiawi sekali kalau muncul rasa kecewa apabila kejadian di atas terjadi pada kita. Adalah manusiawi sekali kalau kita tak mau menerima penolakan atas kebaikan kita. Namun, apakah penolakan yang pernah kita alami tersebut membuat kita jera berbuat baik ? Haruskah rasa kecewa itu membuat kita enggan berbuat baik lagi ?

Menurutku, kita tak perlu mengingkari rasa kecewa yang muncul di hati karena penolakan yang kita alami. Percayalah, rasa kecewa memang sangat manusiawi. Namun, kita tak layak memelihara rasa kecewa itu. Tak seharusnya kebaikan kita berhenti saat tersandung oleh penolakan.

Kalau kita berpikir positif penolakan itu akan terlihat berbeda. Mungkin ada banyak alasan apabila seseorang belum bisa menerima kebaikan kita. Misalnya, baginya pemberian kita dinilainya berlebihan, sehingga dia merasa tak layak menerimanya. Atau karena sudah terlalu banyak kebaikan yang kita berikan padanya, sehingga dia tak ingin berhutang budi lebih banyak lagi. Bisa juga, dia merasa sungkan karena merasa tak sanggup membalas kebaikan kita.

Kalau ternyata penyebab penolakannya sebagaimana tersebut di atas, haruskah kita kecewa ? Tapi bagaimana kalau penolakan itu dikarenakan dia tak suka dengan apa yang kita berikan ? Kalau begini kejadiannya, ya kita harus menerima dengan lapang dada. Tapi bukan lantas kita tak bisa berbuat baik lagi bukan ? Karena, ada banyak orang di luar sana yang akan menerima niat baik kita. Ada banyak orang di luar sana yang akan menanggapi kebaikan kita dengan suka cita.

Kita tak seharusnya kehilangan ladang tempat kita menanam kebaikan. Ada banyak cara untuk menebar kebaikan. Jadi, kalaupun ternyata segala macam usaha kita untuk berbuat baik pada siapa saja tak mendapat tanggapan, setidaknya kita harus yakin akan satu hal. Niat baik kita (walaupun belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata) sudah mendapatkan pahala dari-Nya. Jadi... tetap semangat untuk berbuat baik ya ?

Karena aku mengerti bahwa penolakan bagi seseorang akan diterima dengan rasa kecewa, maka aku dengan tangan terbuka akan menerima kabaikan dari orang-orang di sekitarku. Aku setulus hati menyambut kebaikan yang ditujukan padaku. Aku menerima dengan senang hati pemberian mereka untukku.

Niat baik datang dari mbak Fanda dan mbak Fanny. Mbak Fanda dan mbak Fanny telah dengan senang hati berbagi bahagia denganku. Mereka berdua dengan tulus memberikan padaku kebahagiaan pula. Kebahagiaan itu dalam bentuk award.

Terima kasih tak terhingga untuk mbak Fanda dan mbak Fanny. Kebetulan award dari keduanya aku terima dalam waktu yang bersamaan.Dan, kebetulan juga award yang mereka berikan padaku adalah award yang sama. Award yang sangat indah dari mbak Fanda dan mbak Fanny itu adalah seperti di bawah ini :


Award cantik dari mbak Fanda dan mbak Fanny

Karena aku juga ingin menanam kebaikan pula, maka aku dengan senang hati berniat berbagi bahagia ini dengan sahabat blogger yang lain. Aku dengan tulus berniat meneruskan award ini kepada :
Semoga niat baik ini tidak disalahartikan. Semoga niat baik ini juga dapat diterima dengan baik. Semoga....

Penolakan

Apa yang akan kita rasakan apabila niat baik kita tidak ditanggapi dengan baik ? Apa yang kita pikirkan kalau kebaikan kita ditolak ? Apa yang akan kita lakukan kalau pemberian kita tidak diterima ?

Adalah manusiawi sekali kalau muncul rasa kecewa apabila kejadian di atas terjadi pada kita. Adalah manusiawi sekali kalau kita tak mau menerima penolakan atas kebaikan kita. Namun, apakah penolakan yang pernah kita alami tersebut membuat kita jera berbuat baik ? Haruskah rasa kecewa itu membuat kita enggan berbuat baik lagi ?

Menurutku, kita tak perlu mengingkari rasa kecewa yang muncul di hati karena penolakan yang kita alami. Percayalah, rasa kecewa memang sangat manusiawi. Namun, kita tak layak memelihara rasa kecewa itu. Tak seharusnya kebaikan kita berhenti saat tersandung oleh penolakan.

Kalau kita berpikir positif penolakan itu akan terlihat berbeda. Mungkin ada banyak alasan apabila seseorang belum bisa menerima kebaikan kita. Misalnya, baginya pemberian kita dinilainya berlebihan, sehingga dia merasa tak layak menerimanya. Atau karena sudah terlalu banyak kebaikan yang kita berikan padanya, sehingga dia tak ingin berhutang budi lebih banyak lagi. Bisa juga, dia merasa sungkan karena merasa tak sanggup membalas kebaikan kita.

Kalau ternyata penyebab penolakannya sebagaimana tersebut di atas, haruskah kita kecewa ? Tapi bagaimana kalau penolakan itu dikarenakan dia tak suka dengan apa yang kita berikan ? Kalau begini kejadiannya, ya kita harus menerima dengan lapang dada. Tapi bukan lantas kita tak bisa berbuat baik lagi bukan ? Karena, ada banyak orang di luar sana yang akan menerima niat baik kita. Ada banyak orang di luar sana yang akan menanggapi kebaikan kita dengan suka cita.

Kita tak seharusnya kehilangan ladang tempat kita menanam kebaikan. Ada banyak cara untuk menebar kebaikan. Jadi, kalaupun ternyata segala macam usaha kita untuk berbuat baik pada siapa saja tak mendapat tanggapan, setidaknya kita harus yakin akan satu hal. Niat baik kita (walaupun belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata) sudah mendapatkan pahala dari-Nya. Jadi... tetap semangat untuk berbuat baik ya ?

Karena aku mengerti bahwa penolakan bagi seseorang akan diterima dengan rasa kecewa, maka aku dengan tangan terbuka akan menerima kabaikan dari orang-orang di sekitarku. Aku setulus hati menyambut kebaikan yang ditujukan padaku. Aku menerima dengan senang hati pemberian mereka untukku.

Niat baik datang dari mbak Fanda dan mbak Fanny. Mbak Fanda dan mbak Fanny telah dengan senang hati berbagi bahagia denganku. Mereka berdua dengan tulus memberikan padaku kebahagiaan pula. Kebahagiaan itu dalam bentuk award.

Terima kasih tak terhingga untuk mbak Fanda dan mbak Fanny. Kebetulan award dari keduanya aku terima dalam waktu yang bersamaan.Dan, kebetulan juga award yang mereka berikan padaku adalah award yang sama. Award yang sangat indah dari mbak Fanda dan mbak Fanny itu adalah seperti di bawah ini :


Award cantik dari mbak Fanda dan mbak Fanny

Karena aku juga ingin menanam kebaikan pula, maka aku dengan senang hati berniat berbagi bahagia ini dengan sahabat blogger yang lain. Aku dengan tulus berniat meneruskan award ini kepada :
Semoga niat baik ini tidak disalahartikan. Semoga niat baik ini juga dapat diterima dengan baik. Semoga....

Kamis, 23 April 2009

Terima kasih sahabat

Terima kasih sahabat, atas perhatian, dukungan, penerimaan dan rasa sayangnya selama ini. Hal itu dapat aku rasakan lewat komentar-komentar atas apapun postinganku selama ini. Bahkan komentar tulus untuk postinganku yang tak penting sekalipun hehehe. Aku juga dapat merasakannya lewat pesan-pesan singkat yang ditinggalkan di shoutmix-ku. Terima kasih sahabat...

Dan tentu saja, lewat pemberian yang tak akan sanggup untuk aku tolak. Hadiah award yang bertubi-tubi datang padaku menunjukkan besarnya perhatian padaku. Alhamdulillah..., keberadaanku di sini dapat diterima dengan tangan terbuka oleh sahabat-sahabat semua. Bahkan, ada pula seorang sahabat yang tidak diduga memberikan hadiah domain gratis padaku dalam jangka waktu 1 tahun.... Benar-benar tak kusangka, betapa baiknya sahabat-sahabatku di dunia maya ini.

Dan kini sekali lagi, aku menerima tanda persahabatan itu. Kali ini datang dari Mbak Uke yang berupa award berikut dengan PR-nya. Award yang bertuliskan "Your Blog is My Inspiration" ini belum pernah aku terima sebelumnya. Inilah award itu.



Sebenarnya award itu disertai dengan persyaratan sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar 10 hal dan kebiasaan (buruk) yang tidak disukai, namun apabila merasa terdapat lebih dari 10 hal/kebiasaan buruk yang tidak disukai maka silahkan ditulis semuanya.
  2. Sebutkan juga alasan mengapa Anda tidak menyukai hal-hal/kebiasaan-kebiasaan (buruk) tersebut.
  3. Setelah selesai membuat daftar dan penjelasan seperti yang tertera pada poin 1 & 2, maka silahkan men-tag 10 blogger lainnya.
Nah, karena aku sudah pernah mencatatkan tentang 10 hal yang tidak aku suka, makanya aku tak akan mencatatnya lagi di sini. Jadi selanjutnya, aku tinggal melaksanakan syarat yang ketiga, yaitu men-tag 10 blogger lainnya.

Oke deh, daftar di bawah ini adalah sahabat-sahabat blogger yang kebagian menerima award plus PR-nya dariku. Mereka adalah ....
Award ini sampai ke tanganku memang telah melalui perjalanan yang panjang, sebagaimana telah dijelaskan oleh Sibaho. Dan kini, award itu kuteruskan kembali kepada sahabat blogger dengan niat tulus persahabatan. Akan sangat menyenangkan bila dapat diterima dengan senang hati karena akupun memberikannya dengan senyum lebar dan hati yang berbunga-bunga.

Tapi..., aku sangat maklum bila ada yang tidak bisa menerimanya dengan alasan-alasan tertentu. It's OK.... Namun (kata lain dari tetapi nih hehehe), aku sih berharapnya award itu dapat diterima selayaknya pemberian seorang sahabat dan bukannya ditolak... (hehehe, maksa juga judulnya).

Akhir kata...., terima kasih sahabat untuk keramahan di dunia maya ini. Salam persahabatan.

Terima kasih sahabat

Terima kasih sahabat, atas perhatian, dukungan, penerimaan dan rasa sayangnya selama ini. Hal itu dapat aku rasakan lewat komentar-komentar atas apapun postinganku selama ini. Bahkan komentar tulus untuk postinganku yang tak penting sekalipun hehehe. Aku juga dapat merasakannya lewat pesan-pesan singkat yang ditinggalkan di shoutmix-ku. Terima kasih sahabat...

Dan tentu saja, lewat pemberian yang tak akan sanggup untuk aku tolak. Hadiah award yang bertubi-tubi datang padaku menunjukkan besarnya perhatian padaku. Alhamdulillah..., keberadaanku di sini dapat diterima dengan tangan terbuka oleh sahabat-sahabat semua. Bahkan, ada pula seorang sahabat yang tidak diduga memberikan hadiah domain gratis padaku dalam jangka waktu 1 tahun.... Benar-benar tak kusangka, betapa baiknya sahabat-sahabatku di dunia maya ini.

Dan kini sekali lagi, aku menerima tanda persahabatan itu. Kali ini datang dari Mbak Uke yang berupa award berikut dengan PR-nya. Award yang bertuliskan "Your Blog is My Inspiration" ini belum pernah aku terima sebelumnya. Inilah award itu.



Sebenarnya award itu disertai dengan persyaratan sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar 10 hal dan kebiasaan (buruk) yang tidak disukai, namun apabila merasa terdapat lebih dari 10 hal/kebiasaan buruk yang tidak disukai maka silahkan ditulis semuanya.
  2. Sebutkan juga alasan mengapa Anda tidak menyukai hal-hal/kebiasaan-kebiasaan (buruk) tersebut.
  3. Setelah selesai membuat daftar dan penjelasan seperti yang tertera pada poin 1 & 2, maka silahkan men-tag 10 blogger lainnya.
Nah, karena aku sudah pernah mencatatkan tentang 10 hal yang tidak aku suka, makanya aku tak akan mencatatnya lagi di sini. Jadi selanjutnya, aku tinggal melaksanakan syarat yang ketiga, yaitu men-tag 10 blogger lainnya.

Oke deh, daftar di bawah ini adalah sahabat-sahabat blogger yang kebagian menerima award plus PR-nya dariku. Mereka adalah ....
Award ini sampai ke tanganku memang telah melalui perjalanan yang panjang, sebagaimana telah dijelaskan oleh Sibaho. Dan kini, award itu kuteruskan kembali kepada sahabat blogger dengan niat tulus persahabatan. Akan sangat menyenangkan bila dapat diterima dengan senang hati karena akupun memberikannya dengan senyum lebar dan hati yang berbunga-bunga.

Tapi..., aku sangat maklum bila ada yang tidak bisa menerimanya dengan alasan-alasan tertentu. It's OK.... Namun (kata lain dari tetapi nih hehehe), aku sih berharapnya award itu dapat diterima selayaknya pemberian seorang sahabat dan bukannya ditolak... (hehehe, maksa juga judulnya).

Akhir kata...., terima kasih sahabat untuk keramahan di dunia maya ini. Salam persahabatan.

Rabu, 22 April 2009

Hari Istimewa

Hari ini adalah hari yang istimewa bagiku. Bertepatan dengan diperingatinya Hari Bumi, aku merayakan ulang tahunku !! Yup..., hari ini adalah hari kelahiranku !!

Walaupun aku tidak merayakan hari ulang tahunku secara khusus, tapi aku sangat menikmati hari ini. Ucapan selamat ulang tahun dan doa aku terima bertubi-tubi. Dari suami, anak, orangtua, mertua, saudara, sahabat dan teman-teman dekat. Baik secara langsung, maupun lewat telepon, sms, facebook ataupun lewat shoutmix di blogku.

Indahnya hari ini.... !! Aku merasakan kasih sayang dan perhatian tulus dari orang-orang di sekitarku yang mengasihiku. Alhamdulillah.... Doa-doa yang mereka kirimkan buatku sungguh membahagiakanku. Segala hal yang terbaik adalah harapan mereka agar mampu kuraih dalam hidupku. Amin.....

Dan, di hari yang istimewa ini aku menerima kejutan istimewa. Kejutan ini datang dari Dwi Susilowati. Dia adalah salah seorang teman kostku dulu, di Karang Malang, Yogyakarta. Dia mengirimiku foto kenangan saat aku wisuda dulu, via facebook.

Sungguh aku tidak menyangka, dia menyimpan foto wisudaku itu. Padahal sudah lama sekali... Aku wisuda tahun 1995. Itu berarti sudah kurang lebih 14 tahun yang lalu !! Dan, foto itu masih tersimpan dengan baik. Terima kasih Dwi.... Oh ya, inilah foto yang dikirimkan Dwi padaku lewat facebook....



Melihat foto wisudaku itu..., aku jadi sangat merindukan teman-teman kost-ku dulu. Sayang sekali, dalam foto wisudaku itu penghuni kost-ku tidak dalam "formasi lengkap". Karena ada juga teman kostku yang wisuda bersamaan denganku, dan ada juga teman kostku yang terpaksa pulang kampung karena orang tuanya meninggal.

Aduuuh..., aku jadi ingin sekali tahu bagaimana kabar mereka semua. Sayang sekali, setelah selesai kuliah, kami kehilangan jejak satu sama lain. Kami putus kontak. Dan sejauh ini penelusuranku lewat facebook baru bisa menghubungkanku dengan salah seorang dari mereka, yaitu Dwi Susilowati.

Mungkin suatu saat nanti aku dapat bertemu lagi dengan teman-teman kost-ku dulu *berdoa dalam hati*. Anyway..., aku sangat menikmati hari ini. Begitu banyak bahagia dan cinta yang aku terima hari ini. Ada pula kejutan indah yan aku terima. Alhamdulillah......

Hari Istimewa

Hari ini adalah hari yang istimewa bagiku. Bertepatan dengan diperingatinya Hari Bumi, aku merayakan ulang tahunku !! Yup..., hari ini adalah hari kelahiranku !!

Walaupun aku tidak merayakan hari ulang tahunku secara khusus, tapi aku sangat menikmati hari ini. Ucapan selamat ulang tahun dan doa aku terima bertubi-tubi. Dari suami, anak, orangtua, mertua, saudara, sahabat dan teman-teman dekat. Baik secara langsung, maupun lewat telepon, sms, facebook ataupun lewat shoutmix di blogku.

Indahnya hari ini.... !! Aku merasakan kasih sayang dan perhatian tulus dari orang-orang di sekitarku yang mengasihiku. Alhamdulillah.... Doa-doa yang mereka kirimkan buatku sungguh membahagiakanku. Segala hal yang terbaik adalah harapan mereka agar mampu kuraih dalam hidupku. Amin.....

Dan, di hari yang istimewa ini aku menerima kejutan istimewa. Kejutan ini datang dari Dwi Susilowati. Dia adalah salah seorang teman kostku dulu, di Karang Malang, Yogyakarta. Dia mengirimiku foto kenangan saat aku wisuda dulu, via facebook.

Sungguh aku tidak menyangka, dia menyimpan foto wisudaku itu. Padahal sudah lama sekali... Aku wisuda tahun 1995. Itu berarti sudah kurang lebih 14 tahun yang lalu !! Dan, foto itu masih tersimpan dengan baik. Terima kasih Dwi.... Oh ya, inilah foto yang dikirimkan Dwi padaku lewat facebook....



Melihat foto wisudaku itu..., aku jadi sangat merindukan teman-teman kost-ku dulu. Sayang sekali, dalam foto wisudaku itu penghuni kost-ku tidak dalam "formasi lengkap". Karena ada juga teman kostku yang wisuda bersamaan denganku, dan ada juga teman kostku yang terpaksa pulang kampung karena orang tuanya meninggal.

Aduuuh..., aku jadi ingin sekali tahu bagaimana kabar mereka semua. Sayang sekali, setelah selesai kuliah, kami kehilangan jejak satu sama lain. Kami putus kontak. Dan sejauh ini penelusuranku lewat facebook baru bisa menghubungkanku dengan salah seorang dari mereka, yaitu Dwi Susilowati.

Mungkin suatu saat nanti aku dapat bertemu lagi dengan teman-teman kost-ku dulu *berdoa dalam hati*. Anyway..., aku sangat menikmati hari ini. Begitu banyak bahagia dan cinta yang aku terima hari ini. Ada pula kejutan indah yan aku terima. Alhamdulillah......

Selasa, 21 April 2009

Takdir seorang Kartini

Mengapa Bangsa Indonesia pada tanggal 21 April merayakan Hari Kartini ? Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno saat itu, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu hari lahir Kartini, tanggal 21 April, diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Pemerintah memandang bahwa jasa Kartini sangat besar bagi bangsa Indonesia. Kartini dianggap sebagai pelopor emansipasi, pejuang pergerakan wanita dan pejuang pembebasan pikiran bagi bangsa Indonesia. Kartini adalah seorang yang sangat peka dengan persoalan yang dihadapi pada jamannya. Kartini juga seorang pemikir yang sangat modern untuk kemajuan bangsanya.


Kiprah Kartini tidak terbatas pada tahap pemikiran semata. Kartini juga telah mencoba mewujudkannya dalam karya nyata (walau belum banyak). Kartini memperjuangkan berdirinya sekolah wanita di beberapa kota di Jawa. Sekolah-sekolah itu diberi nama "Sekolah Kartini".

Sayangnya, kecerdasan dan keingingan kuat Kartini untuk maju dan berkembang tidak dapat diwujudkannya. Kerasnya jerat adat dan aturan pada saat itu membelenggu langkah Kartini. Kartini tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Kartini hanya diberi pendidikan sampai tamat Sekolah Dasar (umur 12 tahun). Sementara sesudahnya, Kartini harus berusaha sendiri dengan berbagai cara dalam meraih ilmu dan pengetahuan.

Kartini, dengan usahanya sendiri, berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Negeri Belanda. Tapi, lagi-lagi langkah Kartini terhenti karena larangan dari orang tuanya. Namun, jiwa nasionalis Kartini tidak merelakan apabila kesempatan untuk memperbaiki nasib bangsa tersebut lepas begitu saja. Maka, Kartini mengalihkan beasiswa itu kepada seorang pemuda Sumatra. Pemuda yang beruntung itu adalah Agus Salim.

Pikiran-pikiran Kartini yang sangat jauh ke depan, kritis, cemerlang, modern dan sarat dengan pembaruan itu dapat diketahui melalui surat-surat Kartini yang telah banyak dibukukan. Sayangnya..., pikiran-pikiran Kartini tidaklah diikuti oleh takdirnya. Takdir Kartini tidaklah secemerlang pemikirannya.

Kartini yang memperjuangkan emansipasi dan kemajuan bagi kaum wanita itu, ternyata harus menyerah pada adat yang melarang anak-anak perempuan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Kartini juga menyerah pada rasa cinta dan hormatnya pada orang tuanya, sehingga menerima perjodohan untuk dinikahi oleh seorang bupati Rembang sebagai istri keempat .

Walaupun suaminya mendukung Kartini dalam mendirikan sekolah-sekolahnya, tapi Kartini tidak diberi waktu lebih banyak untuk mewujudkannya. Kartini harus menyerah pada takdirnya, karena di usianya yang ke-25 dia meninggal dunia sewaktu melahirkan anak pertamanya. Takdir yang harus menghentikan segala pemikiran dan tindakannya untuk kemajuan bangsanya, khususnya kaum wanita.

Ternyata..., takdir Kartini tidak berhenti sampai kematiannya saja. Setelah Pemerintah menetapkan hari lahirnya diperingati sebagai Hari Besar, ternyata muncul pro dan kontra.

Bagi pihak yang kontra, mereka mempermasalahkan mengapa Kartini "diistimewakan". Padahal masih banyak pahlawan kemerdekaan wanita lainnya, tetapi mengapa hanya Kartini saja yang hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Besar. Selain itu mereka juga menganggap bahwa "perjuangan" Kartini tidak seberapa karena hanya berlokasi di Rembang dan Jepara saja. Selain itu, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata menghadapi penjajah sebagaimana Pahlawan Kemerdekaan lainnya.

Sementara bagi mereka yang mendukung, menganggap bahwa penetapan hari lahir Kartini sebagai Hari Besar sudah selayaknya. Mereka menganggap bahwa walaupun "perjuangan" Kartini lebih banyak berkisar pada tataran konsep, tapi pemikiran Kartini sangat jauh ke depan, bersifat pembaruan dan berskala nasional. Bagaimanapun, ide-ide Kartini menjadi inspirasi bagi pemikir lainnya.

Bagaimanapun, setelah sekian lama, apa yang diperjuangkan oleh Kartini belum semuanya terwujud. Masih banyak anak-anak perempuan dan wanita yang tidak mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama dengan kaum pria. Masih banyak kaum wanita yang terpuruk dalam keterbelakangan. Masih banyak wanita Indonesia yang hidup dalam tekanan, menjadi obyek eksploitasi, dan mengalami ketidaksetaraan gender. Bahkan..., seringkali tersiar berita wanita-wanita yang menjadi korban "kekerasan dalam rumah tangga".

Rasanya..., masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan impian dan cita-cita Kartini. Impian untuk menjadikan kaum wanita lebih berdaya dan mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga dan bangsanya....

Bagaimanapun, bagiku, perjuangan Kartini memberikan banyak motivasi bagiku. Kartini telah menunjukkan bahwa diperlukan semangat pantang menyerah untuk meraih impian meskipun jalan yang dilalui sangat terjal dan berliku.

Takdir seorang Kartini

Mengapa Bangsa Indonesia pada tanggal 21 April merayakan Hari Kartini ? Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno saat itu, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu hari lahir Kartini, tanggal 21 April, diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Pemerintah memandang bahwa jasa Kartini sangat besar bagi bangsa Indonesia. Kartini dianggap sebagai pelopor emansipasi, pejuang pergerakan wanita dan pejuang pembebasan pikiran bagi bangsa Indonesia. Kartini adalah seorang yang sangat peka dengan persoalan yang dihadapi pada jamannya. Kartini juga seorang pemikir yang sangat modern untuk kemajuan bangsanya.


Kiprah Kartini tidak terbatas pada tahap pemikiran semata. Kartini juga telah mencoba mewujudkannya dalam karya nyata (walau belum banyak). Kartini memperjuangkan berdirinya sekolah wanita di beberapa kota di Jawa. Sekolah-sekolah itu diberi nama "Sekolah Kartini".

Sayangnya, kecerdasan dan keingingan kuat Kartini untuk maju dan berkembang tidak dapat diwujudkannya. Kerasnya jerat adat dan aturan pada saat itu membelenggu langkah Kartini. Kartini tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Kartini hanya diberi pendidikan sampai tamat Sekolah Dasar (umur 12 tahun). Sementara sesudahnya, Kartini harus berusaha sendiri dengan berbagai cara dalam meraih ilmu dan pengetahuan.

Kartini, dengan usahanya sendiri, berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Negeri Belanda. Tapi, lagi-lagi langkah Kartini terhenti karena larangan dari orang tuanya. Namun, jiwa nasionalis Kartini tidak merelakan apabila kesempatan untuk memperbaiki nasib bangsa tersebut lepas begitu saja. Maka, Kartini mengalihkan beasiswa itu kepada seorang pemuda Sumatra. Pemuda yang beruntung itu adalah Agus Salim.

Pikiran-pikiran Kartini yang sangat jauh ke depan, kritis, cemerlang, modern dan sarat dengan pembaruan itu dapat diketahui melalui surat-surat Kartini yang telah banyak dibukukan. Sayangnya..., pikiran-pikiran Kartini tidaklah diikuti oleh takdirnya. Takdir Kartini tidaklah secemerlang pemikirannya.

Kartini yang memperjuangkan emansipasi dan kemajuan bagi kaum wanita itu, ternyata harus menyerah pada adat yang melarang anak-anak perempuan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Kartini juga menyerah pada rasa cinta dan hormatnya pada orang tuanya, sehingga menerima perjodohan untuk dinikahi oleh seorang bupati Rembang sebagai istri keempat .

Walaupun suaminya mendukung Kartini dalam mendirikan sekolah-sekolahnya, tapi Kartini tidak diberi waktu lebih banyak untuk mewujudkannya. Kartini harus menyerah pada takdirnya, karena di usianya yang ke-25 dia meninggal dunia sewaktu melahirkan anak pertamanya. Takdir yang harus menghentikan segala pemikiran dan tindakannya untuk kemajuan bangsanya, khususnya kaum wanita.

Ternyata..., takdir Kartini tidak berhenti sampai kematiannya saja. Setelah Pemerintah menetapkan hari lahirnya diperingati sebagai Hari Besar, ternyata muncul pro dan kontra.

Bagi pihak yang kontra, mereka mempermasalahkan mengapa Kartini "diistimewakan". Padahal masih banyak pahlawan kemerdekaan wanita lainnya, tetapi mengapa hanya Kartini saja yang hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Besar. Selain itu mereka juga menganggap bahwa "perjuangan" Kartini tidak seberapa karena hanya berlokasi di Rembang dan Jepara saja. Selain itu, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata menghadapi penjajah sebagaimana Pahlawan Kemerdekaan lainnya.

Sementara bagi mereka yang mendukung, menganggap bahwa penetapan hari lahir Kartini sebagai Hari Besar sudah selayaknya. Mereka menganggap bahwa walaupun "perjuangan" Kartini lebih banyak berkisar pada tataran konsep, tapi pemikiran Kartini sangat jauh ke depan, bersifat pembaruan dan berskala nasional. Bagaimanapun, ide-ide Kartini menjadi inspirasi bagi pemikir lainnya.

Bagaimanapun, setelah sekian lama, apa yang diperjuangkan oleh Kartini belum semuanya terwujud. Masih banyak anak-anak perempuan dan wanita yang tidak mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama dengan kaum pria. Masih banyak kaum wanita yang terpuruk dalam keterbelakangan. Masih banyak wanita Indonesia yang hidup dalam tekanan, menjadi obyek eksploitasi, dan mengalami ketidaksetaraan gender. Bahkan..., seringkali tersiar berita wanita-wanita yang menjadi korban "kekerasan dalam rumah tangga".

Rasanya..., masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan impian dan cita-cita Kartini. Impian untuk menjadikan kaum wanita lebih berdaya dan mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga dan bangsanya....

Bagaimanapun, bagiku, perjuangan Kartini memberikan banyak motivasi bagiku. Kartini telah menunjukkan bahwa diperlukan semangat pantang menyerah untuk meraih impian meskipun jalan yang dilalui sangat terjal dan berliku.

Senin, 20 April 2009

Kehabisan Kata-kata....

Entah aku harus berkata apa lagi kali ini..... Aku telah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan rasa senangku. Karena sebelum ini aku sudah berulang kali meluapkan perasaan senangku lewat kata-kata.

Rasa senang yang kembali aku dapatkan dari 2 orang sobat blogger yang menitipkan pesannya lewat shotmix-ku. Bunyi pesannya sebagai berikut :

Adrianz "The Spirit AWARD buat bunda,,dr q,,link :love:" (2009-04-19 12:35 PM)
Uke poet "mbak... mampir ke blog ku yah... hehe kasih award lagi nih..." (2009-04-19 2:36 PM)

Ternyata award lagi untukku. Kali ini award datang dari adrianz dan mbak Uke. Aku senang karena lagi-lagi aku mendapatkan kesempatan untuk menerima tanda persahabatan dari sahabat blogger. Walau kemarin baru saja dapat parcel award dan bingkisan award sebagai pelipur kecewa.

Sudah seringkali aku cerita tentang award sejak awal bulan Maret yang lalu. Kupikir pada akhir bulan Maret musim award di jagad blogsphere sudah berakhir. Ternyata sampai hari ini masih ada award, sobat.

Tak kusangka saat aku menerima award pertamaku akan diikuti dengan award-award berikutnya. Bahkan saat award kelima aku terima, aku rasanya hampir tak percaya karena award bertubi-tubi datang padaku.

Ternyata apa yang aku alami belakangan ini sangat mengasyikkan. Aku jadi semakin merasakan bahwa ngeblog itu enak. Lewat blog aku bisa berbagi cerita dan pengalaman, aku juga bisa berbagi bahagia dan award buat para sahabat juga para pengikutku. Pokoknya..., asyik deh.

Oh ya, sekarang aku mau bagi-bagi award yang aku terima dari adrianz (Award4Shared ~ The Spirit Award) dan mbak Uke (Marie Antoinette Award). Kedua award yang keren-keren itu tidak meninggalkan PR buatku. Hanya ada pesan dari Adrianz bahwa hendaknya award itu direkomendasikan kepada sobat-2 yang lain dengan niat untuk turut berbagi semangat "The Spirit Award" dan agar lebih semangat lagi dalam berkreasi.



So, kedua award yang keren-keren ini akan aku bagikan kepada (kali ini khusus untuk kaum wanita biar serasi dengan award Marie Antoinette) : raini munti, mbak fanda, bunda sarah, bunda medani, mbak maya, mbak kuyus, mbak ajeng, mbak Sri, mbak Sinta, mbak Uke, mbak Tisti, mbak Loly, dan Shasa imutz. (*catatan : bagi yang sudah punya Marie Antoinette Award tinggal ambil The Spirit Award).

Semoga yang mampir ke blog-ku ini tak mules membaca cerita tentang award terus ya ?? Maaf, karena aku sangat menghargai pemberian sahabat blogger, maka award-award itu tetap akan aku pajang. Mohon pemaklumannya....
Benar-benar habis sudah kata-kataku... Ok..., that's all for now... Byeee...