Minggu, 31 Mei 2009

Mengatasi rasa malas

Entah kemana perginya semangatku. Sejak kemarin malam sampai pagi ini kok semangatku pergi dan belum kembali ya ? Sebenarnya dari kemarin aku sudah nulis postingan, tapi tidak berhasil aku selesaikan karena rasa malas terlebih dahulu memelukku. Baru jalan-jalan ke beberapa blog sahabat, aku sudah malas meneruskan. Maaf ya sahabat.., kalau sejak kemarin aku belum sempat menyapamu.

Aku tidak tahu kenapa rasa malas tiba-tiba datang dan tidak mau pergi meninggalkanku. Gemes banget aku rasanya. Berbagai upaya aku coba untuk menghilangkan rasa malas itu. Aku coba curhat via facebook dan beberapa sahabat datang dan mencoba menyemangati aku. Terima kasih semuanya....

Kemudian kucoba mencari kesenangan dengan main kuis yang ada di Facebook. Biasanya kuis-kuis yang lucu-lucu dan hasil yang super duper ajaib mampu membuatku tertawa geli. Lumayan berhasil juga ternyata. Tapi aku belum ingin berhenti..., aku ingin mengembalikan semua semangat yang aku miliki.

Nah.., kali ini aktivitas blogwalking aku lanjutkan lagi. Beberapa hal yang aku dapatkan dari acara jalan-jalan di siang hari ini ternyata semakin membuatku bersemangat lagi. Apalagi kemudian aku mendapatkan banyak award dari hasil jalan-jalanku itu.

Untuk lebih memompa semangatku lagi, maka aku akan langsung pajang deh award-award itu. Ini dia award-award itu...

Tanggal 27 Mei 2009, mas Awal Sholeh memberiku sebuah award. Terima kasih banyak ya... Award ini akan aku bagikan kembali kepada mas Dinoe, Dunia Polar, Rangga, Saga 02 dan kakve-santi.

Tanggal 29 Mei 2009, ganti Mbak Henny yang mengirimkan award kepadaku. Terima kasih banyak, mbak..... Award yang imut ini akan aku bagikan lagi kepada mbak Uke, mbak Loly, mbak Mulyati, mbak Narti dan mbak Peni.

Masih pada tanggal 29 Mei 2009, mbak Elly juga memberiku award. Sebuah award yang indah, makasih banyak mbak Elly. Seperti biasa juga, award ini akan aku bagikan kepada mas Yudie, mas Erik, bang Budiawan Hutasoit, bang Eri Communicator, Jeng Sri, mbak Kuyus, mbak Fanda dan Shasa imutz.

Lalu sebuah award yang aku terima dari 2 orang sahabat, yaitu Saga 02 (tanggal 29 Mei 2009) dan mbak Fanda (30 Mei 2009). Award yang bertemakan penyelamatan bumi ini akan aku bagikan kepada Attayaya,
Bang Seti@wan, buwel, not9, mas Awal Sholeh, Jonk dan Shasa imutz.

Masih pada tanggal 30 Mei 2009, aku mendapatkan award hasil karya Bang Seti@wan. Terima kasih banyak Bang, awardnya keren banget. Bang Seti@wan telah membagikan award ini merata kepada semua sahabatnya. Maka, aku ingin membaginya dengan mbak Sinta,
Mbak Henny , mbak Irma, Shasa Imutz dan kang dwi.

Nah..., sekarang aku sudah makin semangat nih..!! Semoga semangatku ini tidak akan luntur lagi. Persahabatan di dunia maya ini ternyata mampu juga menyemangatiku. Terima kasih semuanya...

Mengatasi rasa malas

Entah kemana perginya semangatku. Sejak kemarin malam sampai pagi ini kok semangatku pergi dan belum kembali ya ? Sebenarnya dari kemarin aku sudah nulis postingan, tapi tidak berhasil aku selesaikan karena rasa malas terlebih dahulu memelukku. Baru jalan-jalan ke beberapa blog sahabat, aku sudah malas meneruskan. Maaf ya sahabat.., kalau sejak kemarin aku belum sempat menyapamu.

Aku tidak tahu kenapa rasa malas tiba-tiba datang dan tidak mau pergi meninggalkanku. Gemes banget aku rasanya. Berbagai upaya aku coba untuk menghilangkan rasa malas itu. Aku coba curhat via facebook dan beberapa sahabat datang dan mencoba menyemangati aku. Terima kasih semuanya....

Kemudian kucoba mencari kesenangan dengan main kuis yang ada di Facebook. Biasanya kuis-kuis yang lucu-lucu dan hasil yang super duper ajaib mampu membuatku tertawa geli. Lumayan berhasil juga ternyata. Tapi aku belum ingin berhenti..., aku ingin mengembalikan semua semangat yang aku miliki.

Nah.., kali ini aktivitas blogwalking aku lanjutkan lagi. Beberapa hal yang aku dapatkan dari acara jalan-jalan di siang hari ini ternyata semakin membuatku bersemangat lagi. Apalagi kemudian aku mendapatkan banyak award dari hasil jalan-jalanku itu.

Untuk lebih memompa semangatku lagi, maka aku akan langsung pajang deh award-award itu. Ini dia award-award itu...

Tanggal 27 Mei 2009, mas Awal Sholeh memberiku sebuah award. Terima kasih banyak ya... Award ini akan aku bagikan kembali kepada mas Dinoe, Dunia Polar, Rangga, Saga 02 dan kakve-santi.

Tanggal 29 Mei 2009, ganti Mbak Henny yang mengirimkan award kepadaku. Terima kasih banyak, mbak..... Award yang imut ini akan aku bagikan lagi kepada mbak Uke, mbak Loly, mbak Mulyati, mbak Narti dan mbak Peni.

Masih pada tanggal 29 Mei 2009, mbak Elly juga memberiku award. Sebuah award yang indah, makasih banyak mbak Elly. Seperti biasa juga, award ini akan aku bagikan kepada mas Yudie, mas Erik, bang Budiawan Hutasoit, bang Eri Communicator, Jeng Sri, mbak Kuyus, mbak Fanda dan Shasa imutz.

Lalu sebuah award yang aku terima dari 2 orang sahabat, yaitu Saga 02 (tanggal 29 Mei 2009) dan mbak Fanda (30 Mei 2009). Award yang bertemakan penyelamatan bumi ini akan aku bagikan kepada Attayaya,
Bang Seti@wan, buwel, not9, mas Awal Sholeh, Jonk dan Shasa imutz.

Masih pada tanggal 30 Mei 2009, aku mendapatkan award hasil karya Bang Seti@wan. Terima kasih banyak Bang, awardnya keren banget. Bang Seti@wan telah membagikan award ini merata kepada semua sahabatnya. Maka, aku ingin membaginya dengan mbak Sinta,
Mbak Henny , mbak Irma, Shasa Imutz dan kang dwi.

Nah..., sekarang aku sudah makin semangat nih..!! Semoga semangatku ini tidak akan luntur lagi. Persahabatan di dunia maya ini ternyata mampu juga menyemangatiku. Terima kasih semuanya...

Jumat, 29 Mei 2009

Kegiatan Pramuka

Beberapa hari yang lalu diberitakan tentang anak-anak Pramuka dan guru pembimbingnya yang tersesat di kawasan puncak Rengganis di Pegunungan Argopuro. Untungnya setelah beberapa hari dilakukan pencarian, mereka semua dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Meskipun ada yang harus dirawat di rumah sakit karena patah tulang dan kekurangan cairan serta kekurangan gizi.

Kejadian tersebut tentu saja sempat membuat panik orang tua anak-anak itu. Apalagi mereka pamit hanya untuk berkemah selama 2-3 hari dan tanpa membawa bekal yang cukup. Ditambah lagi dengan sudah seringnya terdengar berita tentang banyaknya pendaki gunung yang hilang dan ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Orang tua mana yang tidak akan gelisah ?

Kejadian itu mengingatkan aku pada pengalamanku beberapa tahun yang lalu. Saat aku duduk di bangku SMA, aku sempat ikut dalam kegiatan pramuka. Berkemah dan hyking sudah beberapa kali aku alami.

Yang paling mengesankan adalah saat kami berkemah di Desa Geni Langit, Kecamatan Poncol, Magetan. Desa yang berada di kaki Gunung Lawu itu memang tempat yang asyik untuk berkemah. Apalagi kami berkemah di bawah pohon-pohon pinus yang tumbuh lebat. Wah.., asyik sekali pokoknya. (Jadi pengen ke sana lagi...)

Seperti biasa, setiap acara berkemah selalu diikuti dengan kegiatan hyking (pada siang hari) dan jurit malam (pada malam hari). Dalam acara itu kami harus berjalan menyusuri lereng Gunung Wilis. Bahkan pada malam hari, kami disuruh berjalan satu persatu, tidak boleh berombongan. Ngeri..? Ya iyalah....

Nah, setelah beberapa hari berkemah dengan segala macam suka dukanya, kami pulang dengan gembira. Ternyata, waktu kami sampai di sekolah... orang tua yang menjemput sudah banyak yang menunggu kami. Kami tentu saja heran.., karena tidak biasanya seperti ini. Setelah kami turun dari kendaraan kami (truk barang saudara-saudara!) kami mendapat berita yang mengagetkan. Ternyata.., di saat kami sedang berkemah di Geni Langit itu, dalam waktu yang bersamaan muncul berita di TVRI bahwa ada beberapa orang pendaki gunung yang hilang di Gunung Lawu !!

Tentu saja orang tua kami panik. Apalagi kami yang sedang berkemah tidak dapat dihubungi sama sekali. Kalaupun saat itu sudah ada handphone, belum tentu juga sinyalnya sebagus saat ini. Makanya.., pada saat kami dijadwalkan pulang, para orang tua sengaja menjemput untuk memastikan bahwa kami semua "selamat" dan baik-baik saja.

Terus terang saja, kejadian itu sempat membuatku kapok juga pergi berkemah di kaki gunung. Bukan acara berkemahnya yang membuatku khawatir, tapi... acara "jalan-jalan" di lereng gunung itu yang membuatku was-was. Dan kini..., aku mikir lagi, apakah kira-kira suatu saat nanti aku akan mengijinkan Shasa mengikuti kegiatan seperti itu ya ? Untuk saat ini sih... jawabanku : tidak !! Hehehehe...

Sekarang aku berada dalam posisi sebagai orang tua..., dan aku kini bisa merasakan betapa cemas dan khawatirnya orang tuaku dulu saat aku ikut kegiatan di gunung seperti itu... Jadi, aku pikir, aku akan menolak keinginan Shasa bila suatu saat dia meminta ijinku untuk ke gunung.

*lamunanku yang terlalu jauh ke depan..., padahal Shasa masih kelas 3 SD dan belum tentu dia ingin ikut kegiatan-kegiatan seperti itu*

Kegiatan Pramuka

Beberapa hari yang lalu diberitakan tentang anak-anak Pramuka dan guru pembimbingnya yang tersesat di kawasan puncak Rengganis di Pegunungan Argopuro. Untungnya setelah beberapa hari dilakukan pencarian, mereka semua dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Meskipun ada yang harus dirawat di rumah sakit karena patah tulang dan kekurangan cairan serta kekurangan gizi.

Kejadian tersebut tentu saja sempat membuat panik orang tua anak-anak itu. Apalagi mereka pamit hanya untuk berkemah selama 2-3 hari dan tanpa membawa bekal yang cukup. Ditambah lagi dengan sudah seringnya terdengar berita tentang banyaknya pendaki gunung yang hilang dan ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Orang tua mana yang tidak akan gelisah ?

Kejadian itu mengingatkan aku pada pengalamanku beberapa tahun yang lalu. Saat aku duduk di bangku SMA, aku sempat ikut dalam kegiatan pramuka. Berkemah dan hyking sudah beberapa kali aku alami.

Yang paling mengesankan adalah saat kami berkemah di Desa Geni Langit, Kecamatan Poncol, Magetan. Desa yang berada di kaki Gunung Lawu itu memang tempat yang asyik untuk berkemah. Apalagi kami berkemah di bawah pohon-pohon pinus yang tumbuh lebat. Wah.., asyik sekali pokoknya. (Jadi pengen ke sana lagi...)

Seperti biasa, setiap acara berkemah selalu diikuti dengan kegiatan hyking (pada siang hari) dan jurit malam (pada malam hari). Dalam acara itu kami harus berjalan menyusuri lereng Gunung Wilis. Bahkan pada malam hari, kami disuruh berjalan satu persatu, tidak boleh berombongan. Ngeri..? Ya iyalah....

Nah, setelah beberapa hari berkemah dengan segala macam suka dukanya, kami pulang dengan gembira. Ternyata, waktu kami sampai di sekolah... orang tua yang menjemput sudah banyak yang menunggu kami. Kami tentu saja heran.., karena tidak biasanya seperti ini. Setelah kami turun dari kendaraan kami (truk barang saudara-saudara!) kami mendapat berita yang mengagetkan. Ternyata.., di saat kami sedang berkemah di Geni Langit itu, dalam waktu yang bersamaan muncul berita di TVRI bahwa ada beberapa orang pendaki gunung yang hilang di Gunung Lawu !!

Tentu saja orang tua kami panik. Apalagi kami yang sedang berkemah tidak dapat dihubungi sama sekali. Kalaupun saat itu sudah ada handphone, belum tentu juga sinyalnya sebagus saat ini. Makanya.., pada saat kami dijadwalkan pulang, para orang tua sengaja menjemput untuk memastikan bahwa kami semua "selamat" dan baik-baik saja.

Terus terang saja, kejadian itu sempat membuatku kapok juga pergi berkemah di kaki gunung. Bukan acara berkemahnya yang membuatku khawatir, tapi... acara "jalan-jalan" di lereng gunung itu yang membuatku was-was. Dan kini..., aku mikir lagi, apakah kira-kira suatu saat nanti aku akan mengijinkan Shasa mengikuti kegiatan seperti itu ya ? Untuk saat ini sih... jawabanku : tidak !! Hehehehe...

Sekarang aku berada dalam posisi sebagai orang tua..., dan aku kini bisa merasakan betapa cemas dan khawatirnya orang tuaku dulu saat aku ikut kegiatan di gunung seperti itu... Jadi, aku pikir, aku akan menolak keinginan Shasa bila suatu saat dia meminta ijinku untuk ke gunung.

*lamunanku yang terlalu jauh ke depan..., padahal Shasa masih kelas 3 SD dan belum tentu dia ingin ikut kegiatan-kegiatan seperti itu*

Kamis, 28 Mei 2009

Sekolah dan Pergaulan

Malam ini, seperti biasa aku selalu menemani Shasa yang akan tidur malam. Sesaat sebelum Shasa tidur, terjadi percakapan antara aku dan Shasa. Percakapan yang kemudian membuatku berpikir cukup lama.

Awalnya, Shasa menanyakan padaku, kapan aku akan mengajaknya pergi ke Jakarta. Karena memang sampai di usianya yang ke-9 tahun ini Shasa belum pernah ke Jakarta. Sebelum menjawab aku menanyakan padanya, mengapa dia bertanya begitu. Jawaban dari Shasa sangat sederhana : karena banyak temannya yang sudah pergi ke Jakarta !!

Untuk pertanyaan itu, aku hanya bisa menjawab pada Shasa, "Insya Allah suatu hari nanti kita bisa ke Jakarta". Namun, tampaknya Shasa tidak puas dengan jawabanku, karena dia masih terus mengejarku tentang waktu yang pasti aku akan mengajaknya ke Jakarta. Bukan untuk alasan lain-lain kecuali berlibur, begitu kata Shasa. Dan.., aku tetap membesarkan hatinya, bahwa dia tetap akan pergi ke Jakarta, suatu saat nanti.

Setelah Shasa terlelap dalam tidurnya (dan semoga sudah bermimpi sampai di Jakarta hehehe), aku tenggelam dalam lamunan. Aku jadi berpikir, tak salah kalau Shasa punya keinginan itu. Apalagi kalau ternyata dia sudah beberapa kali mendengar cerita teman-temannya yang mengisi liburannya selalu ke luar kota.

Kebetulan, saat sekolah Shasa diliburkan untuk pelaksanaan UAN SD kemarin, Shasa tidak bisa pergi kemana-mana. Selama liburan 1 minggu itu, Shasa hanya di rumah, karena aku dan suamiku sama-sama tidak bisa meninggalkan pekerjaan kantor. Kami sama-sama tidak bisa mengambil cuti. Aduh.., timbul rasa bersalah dalam diriku karena tak mampu menemani Shasa di saat dia libur sekolah kemarin.

Aku lantas berpikir lagi, apakah teman-teman Shasa yang lain, yang sama-sama belum pernah ke Jakarta punya keinginan yang sama seperti Shasa saat ada temannya yang menceritakan asyiknya liburan ke Jakarta ? Tetapi..., aku hampir yakin kalau teman sekelas Shasa yang belum pernah ke Jakarta bisa dihitung dengan jari.

Sekolah Shasa adalah sekolah favorit di kotaku. Kupikir, itulah "resiko"nya menyekolahkan anak di sekolah favorit. Dimanapun tempatnya, aku yakin sekolah favorit diserbu oleh orang-orang yang mampu. Kalaupun ada yang tidak mampu, itupun hanya sebagian kecil saja.

Muncul pertanyaan di benakku, bagaimana kalau keinginan seperti yang dirasakan oleh Shasa ternyata dimiliki juga oleh anak-anak yang tidak mampu itu ? Mereka masih anak-anak kelas 3 SD. Anak kecil yang masih bicara dengan bebasnya tanpa terpikir bahwa ceritanya ternyata menimbulkan rasa cemburu dalam hati teman-temannya yang lain. Anak kecil yang belum bisa menyaring informasi dengan akal sehatnya.

Aku jadi ingat dengan sekolahku dulu. Aku dulu tidak dimasukkan ke sekolah favorit oleh kedua orang tuaku. Alasan orangtuaku mencarikan sekolah (SD) untukku adalah lokasi sekolah yang dekat dengan rumah. Kedua orangtuaku bekerja, sehingga kalau sekolahku dekat dengan rumah, aku bisa berangkat dan pulang sendiri. Jadilah aku berjalan kaki kurang lebih 10 menit setiap harinya menuju dan dari sekolahku.

Karena sekolahku bukan sekolah favorit, latar belakang ekonomi kami sangat beragam. Aku ingat, teman-temanku yang mampu adalah anak-anak dari tentara, guru dan pegawai. Namun, ada juga yang tidak mampu. Mereka adalah anaknya tukang becak, pedagang kaki lima dan ada pula anaknya pelayan toko. Kami datang dari keanekaragaman status sosial.

Namun, karena terbiasa hidup berbaur dengan orang-orang "biasa", maka kami biasa bertoleransi. Kami bisa menerima perbedaan dengan lebih baik. Kami juga tidak terbiasa membicarakan kemewahan dan materi.

Aku jadi berpikir, apakah seandainya Shasa tidak berada di sekolah favorit kondisinya akan berbeda ? Apakah seandainya Shasa masuk di sekolah kampung, pengalamanku akan terjadi juga padanya ? Apakah jika Shasa terdaftar sebagai murid sekolah "biasa" jiwa toleransinya akan lebih hidup ?

Sekolah ternyata berimbas pada pergaulan juga. Kalau terbiasa bergaul dengan anak-anak yang mampu di sekolah, maka anak akan sering melihat dan mendengar kehidupan anak-anak yang mampu. Kita tidak dapat menyalahkan anak kalau suatu saat mereka ingin seperti teman-temannya yang mampu itu.
Walaupun kita sudah sering mengajarkan pada anak kita untuk berempati pada orang-orang yang kurang mampu, ternyata keinginan seorang anak tidak dapat dibendung. Hal itu wajar sebenarnya, karena dia memang masih anak-anak.

Dengan keadaan seperti itu, kupikir harga pergaulan di sekolah favorit itu ternyata "mahal" juga. Ini kejadian di sekolah Shasa lho.., mungkin saja tidak terjadi di sekolah-sekolah yang lain.


Sekolah dan Pergaulan

Malam ini, seperti biasa aku selalu menemani Shasa yang akan tidur malam. Sesaat sebelum Shasa tidur, terjadi percakapan antara aku dan Shasa. Percakapan yang kemudian membuatku berpikir cukup lama.

Awalnya, Shasa menanyakan padaku, kapan aku akan mengajaknya pergi ke Jakarta. Karena memang sampai di usianya yang ke-9 tahun ini Shasa belum pernah ke Jakarta. Sebelum menjawab aku menanyakan padanya, mengapa dia bertanya begitu. Jawaban dari Shasa sangat sederhana : karena banyak temannya yang sudah pergi ke Jakarta !!

Untuk pertanyaan itu, aku hanya bisa menjawab pada Shasa, "Insya Allah suatu hari nanti kita bisa ke Jakarta". Namun, tampaknya Shasa tidak puas dengan jawabanku, karena dia masih terus mengejarku tentang waktu yang pasti aku akan mengajaknya ke Jakarta. Bukan untuk alasan lain-lain kecuali berlibur, begitu kata Shasa. Dan.., aku tetap membesarkan hatinya, bahwa dia tetap akan pergi ke Jakarta, suatu saat nanti.

Setelah Shasa terlelap dalam tidurnya (dan semoga sudah bermimpi sampai di Jakarta hehehe), aku tenggelam dalam lamunan. Aku jadi berpikir, tak salah kalau Shasa punya keinginan itu. Apalagi kalau ternyata dia sudah beberapa kali mendengar cerita teman-temannya yang mengisi liburannya selalu ke luar kota.

Kebetulan, saat sekolah Shasa diliburkan untuk pelaksanaan UAN SD kemarin, Shasa tidak bisa pergi kemana-mana. Selama liburan 1 minggu itu, Shasa hanya di rumah, karena aku dan suamiku sama-sama tidak bisa meninggalkan pekerjaan kantor. Kami sama-sama tidak bisa mengambil cuti. Aduh.., timbul rasa bersalah dalam diriku karena tak mampu menemani Shasa di saat dia libur sekolah kemarin.

Aku lantas berpikir lagi, apakah teman-teman Shasa yang lain, yang sama-sama belum pernah ke Jakarta punya keinginan yang sama seperti Shasa saat ada temannya yang menceritakan asyiknya liburan ke Jakarta ? Tetapi..., aku hampir yakin kalau teman sekelas Shasa yang belum pernah ke Jakarta bisa dihitung dengan jari.

Sekolah Shasa adalah sekolah favorit di kotaku. Kupikir, itulah "resiko"nya menyekolahkan anak di sekolah favorit. Dimanapun tempatnya, aku yakin sekolah favorit diserbu oleh orang-orang yang mampu. Kalaupun ada yang tidak mampu, itupun hanya sebagian kecil saja.

Muncul pertanyaan di benakku, bagaimana kalau keinginan seperti yang dirasakan oleh Shasa ternyata dimiliki juga oleh anak-anak yang tidak mampu itu ? Mereka masih anak-anak kelas 3 SD. Anak kecil yang masih bicara dengan bebasnya tanpa terpikir bahwa ceritanya ternyata menimbulkan rasa cemburu dalam hati teman-temannya yang lain. Anak kecil yang belum bisa menyaring informasi dengan akal sehatnya.

Aku jadi ingat dengan sekolahku dulu. Aku dulu tidak dimasukkan ke sekolah favorit oleh kedua orang tuaku. Alasan orangtuaku mencarikan sekolah (SD) untukku adalah lokasi sekolah yang dekat dengan rumah. Kedua orangtuaku bekerja, sehingga kalau sekolahku dekat dengan rumah, aku bisa berangkat dan pulang sendiri. Jadilah aku berjalan kaki kurang lebih 10 menit setiap harinya menuju dan dari sekolahku.

Karena sekolahku bukan sekolah favorit, latar belakang ekonomi kami sangat beragam. Aku ingat, teman-temanku yang mampu adalah anak-anak dari tentara, guru dan pegawai. Namun, ada juga yang tidak mampu. Mereka adalah anaknya tukang becak, pedagang kaki lima dan ada pula anaknya pelayan toko. Kami datang dari keanekaragaman status sosial.

Namun, karena terbiasa hidup berbaur dengan orang-orang "biasa", maka kami biasa bertoleransi. Kami bisa menerima perbedaan dengan lebih baik. Kami juga tidak terbiasa membicarakan kemewahan dan materi.

Aku jadi berpikir, apakah seandainya Shasa tidak berada di sekolah favorit kondisinya akan berbeda ? Apakah seandainya Shasa masuk di sekolah kampung, pengalamanku akan terjadi juga padanya ? Apakah jika Shasa terdaftar sebagai murid sekolah "biasa" jiwa toleransinya akan lebih hidup ?

Sekolah ternyata berimbas pada pergaulan juga. Kalau terbiasa bergaul dengan anak-anak yang mampu di sekolah, maka anak akan sering melihat dan mendengar kehidupan anak-anak yang mampu. Kita tidak dapat menyalahkan anak kalau suatu saat mereka ingin seperti teman-temannya yang mampu itu.
Walaupun kita sudah sering mengajarkan pada anak kita untuk berempati pada orang-orang yang kurang mampu, ternyata keinginan seorang anak tidak dapat dibendung. Hal itu wajar sebenarnya, karena dia memang masih anak-anak.

Dengan keadaan seperti itu, kupikir harga pergaulan di sekolah favorit itu ternyata "mahal" juga. Ini kejadian di sekolah Shasa lho.., mungkin saja tidak terjadi di sekolah-sekolah yang lain.


Rabu, 27 Mei 2009

Oleh-oleh perjalanan

Biasanya, setelah pulang dari suatu perjalanan kita selalu bawa oleh-oleh. Seringkali pula, yang ditunggu oleh anak-anak apabila orangtuanya pergi, adalah oleh-olehnya. Oleh-oleh itu bisa berupa apa saja, bisa makanan, bisa barang atau bisa juga sekedar cerita.

Aku sendiri, kalau pergi ke luar kota juga selalu berusaha membawakan oleh-oleh untuk Shasa. Oleh-oleh yang paling sering aku belikan untuk Shasa adalah buku atau... makanan. Dua jenis oleh-oleh itu yang paling disukai oleh Shasa.


Nah.., akhir-akhir ini aku makin sering "jalan-jalan" tapi kali ini beda dari yang biasanya. Kali ini aku asyik jalan-jalan di dunia maya. Mengunjungi rumah-rumah maya sahabat satu persatu. Ternyata... mengasyikkan juga.

Seperti biasanya, kalau aku jalan-jalan aku akan pulang dengan membawa oleh-oleh. Kali ini pun aku membawa oleh-oleh yang banyak lho. Dan.., seperti biasa oleh-oleh itu akan aku bagi-bagikan. Kali ini yang mendapat oleh-oleh adalah sahabat-sahabatku di dunia maya.

Sebelum aku membagikan oleh-olehnya, lebih dulu aku harus membuka koper dan mengeluarkan dulu oleh-olehnya. Nah.., ini dia oleh-oleh itu....

Yang pertama adalah award yang sangat cantik dan imut dari Notnine. Terima kasih banyak untuk awardnya yang cantik, Notnine. Award ini akan aku bagikan untuk mbak Kuyus, Anya, mbak Sarah, Itik Bali, mbak Anazkia, mbak Yulie dan shasa imutz.

Yang kedua adalah award yang gagah dari mbak Irma dan mbak Yulie. Terima kasih awardnya ya mbak Irma dan mbak Yulie... Award yang bertuliskan Your blog is the best ini akan aku bagikan kepada RCO, Mbak Mulyati, mas Erik, bang Seti@wan Dirgant@ra, mas Ari, mbak Dwina dan notnine.

Yang ketiga adalah award yang spesial hadiah dari bang Seti@wan Dirgant@ra. Makasih banyak Bang untuk Friendly Award Fatamorgananya. Keren banget deh. Oh ya.., yang kebagian award keren ini adalah mas Yudie, mbak Ajeng, mbak Sinta, Bang Budiawan, mas Tovarossi dan Shasa imutz.

Yang keempat adalah award dari mas Tovarossi yang membagikan award lewat undangan tasyakuran yang dikirimkannya. Dari banyak award yang disediakannya dengan "persyaratan" masing-masing (yang sempat membuatku bingung juga), akhirnya aku ambil award Best of The Best. Makasih banget untuk mas Tovarossi untuk awardnya yang hebat ini. Oh ya hampir lupa, award ini aku peruntukkan bagi Jeng Sri, mbak Fanny, mbak Fanda, mbak Elly, Marcellino Agatha, mbak Henny dan Shasa imutz.

Yang baru saja aku terima adalah award dari mbak Fanda. Awardnya keren banget... dengan tulisan You Are A Blog Star. Nah.., khusus untuk award dari mbak Fanda ini akan aku berikan kepada siapa saja yang sudah singgah di blogku ini dan memberikan komentarnya. Jadi, bagi siapa saja yang telah berkomentar harap jangan sungkan-sungkan membawa pulang award yang cantik ini ya ?

Sekarang koperku sudah kosong dan semua oleh-oleh sudah aku bagikan. Maaf banget kalau belum merata. Semoga lain kali kalau aku dapat oleh-oleh lagi sepulangnya aku jalan-jalan, aku akan bagi-bagikan lagi. Semoga yang belum kebagian saat ini akan kebagian nanti ya.. ? Oh ya.., doakan agar aku tak lupa ya ? Tahu sendiri kan kalau aku ini punya penyakit yang namanya : pelupa. Hehehehe... Oke... bye for now...



Oleh-oleh perjalanan

Biasanya, setelah pulang dari suatu perjalanan kita selalu bawa oleh-oleh. Seringkali pula, yang ditunggu oleh anak-anak apabila orangtuanya pergi, adalah oleh-olehnya. Oleh-oleh itu bisa berupa apa saja, bisa makanan, bisa barang atau bisa juga sekedar cerita.

Aku sendiri, kalau pergi ke luar kota juga selalu berusaha membawakan oleh-oleh untuk Shasa. Oleh-oleh yang paling sering aku belikan untuk Shasa adalah buku atau... makanan. Dua jenis oleh-oleh itu yang paling disukai oleh Shasa.

Nah.., akhir-akhir ini aku makin sering "jalan-jalan" tapi kali ini beda dari yang biasanya. Kali ini aku asyik jalan-jalan di dunia maya. Mengunjungi rumah-rumah maya sahabat satu persatu. Ternyata... mengasyikkan juga.

Seperti biasanya, kalau aku jalan-jalan aku akan pulang dengan membawa oleh-oleh. Kali ini pun aku membawa oleh-oleh yang banyak lho. Dan.., seperti biasa oleh-oleh itu akan aku bagi-bagikan. Kali ini yang mendapat oleh-oleh adalah sahabat-sahabatku di dunia maya.

Sebelum aku membagikan oleh-olehnya, lebih dulu aku harus membuka koper dan mengeluarkan dulu oleh-olehnya. Nah.., ini dia oleh-oleh itu....

Yang pertama adalah award yang sangat cantik dan imut dari Notnine. Terima kasih banyak untuk awardnya yang cantik, Notnine. Award ini akan aku bagikan untuk mbak Kuyus, Anya, mbak Sarah, Itik Bali, mbak Anazkia, mbak Yulie dan shasa imutz.

Yang kedua adalah award yang gagah dari mbak Irma dan mbak Yulie. Terima kasih awardnya ya mbak Irma dan mbak Yulie... Award yang bertuliskan Your blog is the best ini akan aku bagikan kepada RCO, Mbak Mulyati, mas Erik, bang Seti@wan Dirgant@ra, mas Ari, mbak Dwina dan notnine.

Yang ketiga adalah award yang spesial hadiah dari
bang Seti@wan Dirgant@ra. Makasih banyak Bang untuk Friendly Award Fatamorgananya. Keren banget deh. Oh ya.., yang kebagian award keren ini adalah mas Yudie, mbak Ajeng, mbak Sinta, Bang Budiawan, mas Tovarossi dan Shasa imutz.

Yang keempat adalah award dari mas Tovarossi yang membagikan award lewat undangan tasyakuran yang dikirimkannya. Dari banyak award yang disediakannya dengan "persyaratan" masing-masing (yang sempat membuatku bingung juga), akhirnya aku ambil award Best of The Best. Makasih banget untuk mas Tovarossi untuk awardnya yang hebat ini. Oh ya hampir lupa, award ini aku peruntukkan bagi Jeng Sri, mbak Fanny, mbak Fanda, mbak Elly, Marcellino Agatha, mbak Henny dan Shasa imutz.

Yang baru saja aku terima adalah award dari mbak Fanda. Awardnya keren banget... dengan tulisan You Are A Blog Star. Nah.., khusus untuk award dari mbak Fanda ini akan aku berikan kepada siapa saja yang sudah singgah di blogku ini dan memberikan komentarnya. Jadi, bagi siapa saja yang telah berkomentar harap jangan sungkan-sungkan membawa pulang award yang cantik ini ya ?

Sekarang koperku sudah kosong dan semua oleh-oleh sudah aku bagikan. Maaf banget kalau belum merata. Semoga lain kali kalau aku dapat oleh-oleh lagi sepulangnya aku jalan-jalan, aku akan bagi-bagikan lagi. Semoga yang belum kebagian saat ini akan kebagian nanti ya.. ? Oh ya.., doakan agar aku tak lupa ya ? Tahu sendiri kan kalau aku ini punya penyakit yang namanya : pelupa. Hehehehe... Oke... bye for now...

Selasa, 26 Mei 2009

Pujian (Repost)

Bulan Pebruari yang lalu, aku sudah pernah memposting tentang "pujian" ini. Tapi setelah aku maen ke blognya mbak Ajeng dan membaca postingannya yang luar biasa (seperti biasanya) tentang menilai ketulusan, aku ingin kembali memposting artikel ini. Aku ingin berbagi dengan sahabat semua tentang "pujian". Semoga ada manfaatnya.

Beberapa waktu yang lalu, seseorang memuji apa yang telah aku tulis di blog ini. Tentu saja aku merasa senang dan bangga. Aku tahu niatnya memujiku adalah tulus semata, yang bertujuan untuk membangkitkan semangatku untuk lebih giat lagi dalam belajar menulis. Karena dia tahu benar bahwa aku benar-benar sedang dalam taraf belajar mengekspresikan diri lewat bahasa tulisan.

Pujian ternyata memberikan efek yang luar biasa. Pujian bisa membuat orang lain senang, bangga dan bahagia. Pujian juga bisa mencerahkan, memotivasi dan mendorong timbulnya semangat.

Tapi pujian memang serasa pisau bermata dua. Di satu sisi, bila seseorang terlalu haus akan pujian maka justru akan menenggelamkannya. Pujian yang berlebihan justru akan memabukkan, dan membuat orang jadi lupa segala-galanya. Sementara di sisi lain, pujian dibutuhkan karena bisa menjadi pendorong untuk bisa lebih baik lagi.

Agar pujian dapat memberikan efek sebagaimana yang diharapkan, tentu saja harus diberikan pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. Apabila seseorang memberikan pujian dengan niat tulus, pantas dan obyektif, maka niscaya pujian itu akan lebih mengena.

Tentu berbeda sekali bila seseorang memuji secara berlebihan dan membabi buta. Orang yang menerima pujian tersebut tentu saja akan berpikir apakah pujian yang diberikan secara berlebihan itu tulus ? Malah, pujian yang berlebihan akan terkesan seperti menjilat atau bahkan olok-olok semata.

Sikap orang dalam menerima pujian memang berbeda-beda. Ada orang yang tidak suka dengan pujian, tapi ada yang suka dengan pujian. Ada orang yang menerima pujian dengan malu-malu, tapi tak sedikit orang yang bisa menerima pujian secara proporsional.

Sebuah catatan menarik ditulis oleh Raja Huta tentang perbedaan mindset khas Indonesia dan Poporsional sebagai berikut :
Khas Indonesia
  1. Mengganggap pujian hanya basa-basi dalam pergaulan sosial
  2. Pujian harus direspon dengan sikap merendah (menyangkal peran kita dalam prestasi yang dipuji) agar jangan dinilai sombong, dan supaya terkesan religius (sukes itu adalah berkat Allah semata).
Proporsional
  1. Menganggap pujian sebagai apresiasi dan pengharaan yang tulus
  2. Pujian harus direspon dengan sikap proporsional, yaitu menghargai perjuangan dan jerih payah diri sendiri, disertai ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, dan mengucapkan syukur pada Allah.

Respon yang proporsional akan menghilangkan sikap canggung karena adanya perasaan yang saling bertentangan antara senang mendapat pujian dan menyangkal rasa senang tersebut dan berusaha menggantinya dengan sikap rendah hati. Apabila seseorang mampu bersikap proporsional dalam menyikapi pujian, maka semangat untuk berbuat lebih baik lagi akan lebih terasa.

Memang memberikan pujian sebenarnya hal yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Walaupun begitu ternyata tak semua orang bisa melakukannya. Alasan mengapa seseorang sulit memberikan pujian disampaikan secara gamblang oleh Arvan Pradiansyah yang garis besarnya adalah sebagai berikut :
  1. Karena tidak adanya cinta yang tulus atau cinta yang tanpa syarat.
  2. Karena kita seringkali lupa bahwa setiap manusia itu unik, berbeda dari lainnya.
  3. Karena kita gagal melihat setiap orang sebagai manusia yang "segar" dan "baru" setiap harinya.
Kalau anda pernah merasakan betapa senangnya mendapat pujian, kenapa tidak menularkannya kepada orang lain ? Kalau pujian mengandung energi positif yang dahsyat, maka coba berikan pujian anda kepada orang-orang yang selama ini terlupakan. Pujian itu akan membuat orang "biasa" merasa dimanusiakan. Semoga saja, pujian itu bisa membuatnya senang dan bahagia dan mampu membuatnya melakukan hal yang lebih baik lagi untuk membahagiakan orang lain. Hmm, indah bukan ??

Salah satu contoh cerita disampaikan oleh Haryo Ardito tentang dahsatnya pujian yang telah dirasakan oleh Johnny Figaro. Johnny Figaro adalah seorang rektor universitas negeri ternama di Amerika bagian tengah sebelah barat. Dia yang diperkirakan akan berakhir di tempat yang kumuh, ternyata berhasil menjadi seroang akademisi sukses berkat seseorang yang menyempatkan memberikan pujian tulus padanya.


Senin, 25 Mei 2009

When The Wind Blows

Baru kali ini aku baca karya James Patterson. Kebetulan beberapa saat yang lalu aku mendapatkan buku James Patterson dengan harga murah, yang berjudul When The Wind Blows. Kata Jeng Sri dan Mbak Ajeng..., karya-karya James Patterson bagus. Maka aku jadi makin semangat untuk membacanya.

When The Wind Blows adalah "science fiction" (menurutku lho..) yang di dalamnya banyak memuat istilah-istilah Biologi dan Kedokteran. Namun, tidak menjemukan dalam membacanya karena diramu dengan petualangan yang seru dan cukup mendebarkan.

Buku ini menceritakan tentang seorang agen FBI Kit Harrison (yang merupakan nama samaran dari Tom Brennan) yang terancam dipecat karena tidak mau melepaskan kasus yang sedang diselidikinya. Kasus itu berupa serangkaian pembunuhan terhadap dokter-dokter yang ahli di bidangnya masing-masing. Diduga, dokter-dokter itu terlibat dalam suatu kegiatan ilegal.

Kit yang ngotot tetap ingin menyelidiki kasus tersebut terpaksa berjuang sendiri. Awalnya Kit berusaha untuk menyelidiki dr. Frannie O'Neill, seorang dokter hewan yang suaminya menjadi korban pembunuhan. Namun akhirnya mereka menjadi dekat dan terlibat dalam suatu kasus yang besar dan berbahaya.

Keadaan menjadi rumit saat mereka menemukan seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang bersayap dan bisa terbang. Siapa anak perempuan itu dan mengapa dia bisa terbang, menjadi tanya tanya besar bagi Kit dan dr. Frannie. Namun, jawaban untuk itu sangat sulit didapat karena anak perempuan itu sangat sulit percaya dengan orang lain. selain itu, anak perempuan itu terlalu takut untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain.

Suasana tegang menjadi makin terasa pada saat Kit dan dr. Frannie ternyata menjadi saksi suatu kekejaman yang sulit untuk dipercaya. Kekejaman yang ditimbulkan oleh seseorang yang merasa dirinya sebagai Tuhan, sehingga telah berusaha merubah dan menentukan hidup orang lain. Menyadari bahwa semua saksi atas peristiwa tersebut ternyata harus dimusnahkan, maka Kit dan dr. Frannie berusaha untuk menyelamatkan diri.

Sayangnya pada saat genting seperti itu, ternyata menaruh kepercayaan pada orang lain sangat rapuh dan berbahaya. Banyaknya kejutan yang menyadarkan Tom/Kit bahwa ternyata orang-orang tidak sebagaimana adanya. Tak tahu siapa-siapa orang yang bisa dipercaya dalam kasus ini membuat kondisi semakin sulit.

Lantas siapakah anak perempuan itu ? Kegiatan ilegal apa yang dilakukan oleh para dokter itu ? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan ? Pertanyaan demi pertanyaan itu akan membuat kita semakin bersemangat untuk menemukan jawabannya.

Poin yang perlu untuk dicatat dari buku ini adalah :
  • Bahwa manusia yang memiliki kekuasaan tanpa disertai dengan iman yang kuat bisa membuat seseorang lupa diri dan menganggap dirinya laksana Tuhan. Sehingga merasa berhak menentukan nasib serta hidup mati orang lain.
  • Mencari kebenaran memang seringkali membutuhkan pengorbanan dan keberanian. Kebenaran seringkali memang menyakitkan, tapi bagaimanapun itu lebih baik daripada hidup dalam kebohongan.

Penulis : James Patterson
Kategori : Novel
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Th. Terbit : 2006 (cetakan II)
Berat buku : 310 gram
Cover : Soft Cover
Harga : Rp. 10.000 (diskon)

When The Wind Blows

Baru kali ini aku baca karya James Patterson. Kebetulan beberapa saat yang lalu aku mendapatkan buku James Patterson dengan harga murah, yang berjudul When The Wind Blows. Kata Jeng Sri dan Mbak Ajeng..., karya-karya James Patterson bagus. Maka aku jadi makin semangat untuk membacanya.

When The Wind Blows adalah "science fiction" (menurutku lho..) yang di dalamnya banyak memuat istilah-istilah Biologi dan Kedokteran. Namun, tidak menjemukan dalam membacanya karena diramu dengan petualangan yang seru dan cukup mendebarkan.

Buku ini menceritakan tentang seorang agen FBI Kit Harrison (yang merupakan nama samaran dari Tom Brennan) yang terancam dipecat karena tidak mau melepaskan kasus yang sedang diselidikinya. Kasus itu berupa serangkaian pembunuhan terhadap dokter-dokter yang ahli di bidangnya masing-masing. Diduga, dokter-dokter itu terlibat dalam suatu kegiatan ilegal.

Kit yang ngotot tetap ingin menyelidiki kasus tersebut terpaksa berjuang sendiri. Awalnya Kit berusaha untuk menyelidiki dr. Frannie O'Neill, seorang dokter hewan yang suaminya menjadi korban pembunuhan. Namun akhirnya mereka menjadi dekat dan terlibat dalam suatu kasus yang besar dan berbahaya.

Keadaan menjadi rumit saat mereka menemukan seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang bersayap dan bisa terbang. Siapa anak perempuan itu dan mengapa dia bisa terbang, menjadi tanya tanya besar bagi Kit dan dr. Frannie. Namun, jawaban untuk itu sangat sulit didapat karena anak perempuan itu sangat sulit percaya dengan orang lain. selain itu, anak perempuan itu terlalu takut untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain.

Suasana tegang menjadi makin terasa pada saat Kit dan dr. Frannie ternyata menjadi saksi suatu kekejaman yang sulit untuk dipercaya. Kekejaman yang ditimbulkan oleh seseorang yang merasa dirinya sebagai Tuhan, sehingga telah berusaha merubah dan menentukan hidup orang lain. Menyadari bahwa semua saksi atas peristiwa tersebut ternyata harus dimusnahkan, maka Kit dan dr. Frannie berusaha untuk menyelamatkan diri.

Sayangnya pada saat genting seperti itu, ternyata menaruh kepercayaan pada orang lain sangat rapuh dan berbahaya. Banyaknya kejutan yang menyadarkan Tom/Kit bahwa ternyata orang-orang tidak sebagaimana adanya. Tak tahu siapa-siapa orang yang bisa dipercaya dalam kasus ini membuat kondisi semakin sulit.

Lantas siapakah anak perempuan itu ? Kegiatan ilegal apa yang dilakukan oleh para dokter itu ? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan ? Pertanyaan demi pertanyaan itu akan membuat kita semakin bersemangat untuk menemukan jawabannya.

Poin yang perlu untuk dicatat dari buku ini adalah :
  • Bahwa manusia yang memiliki kekuasaan tanpa disertai dengan iman yang kuat bisa membuat seseorang lupa diri dan menganggap dirinya laksana Tuhan. Sehingga merasa berhak menentukan nasib serta hidup mati orang lain.
  • Mencari kebenaran memang seringkali membutuhkan pengorbanan dan keberanian. Kebenaran seringkali memang menyakitkan, tapi bagaimanapun itu lebih baik daripada hidup dalam kebohongan.

Penulis : James Patterson
Kategori : Novel
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Th. Terbit : 2006 (cetakan II)
Berat buku : 310 gram
Cover : Soft Cover
Harga : Rp. 10.000 (diskon)

Sabtu, 23 Mei 2009

Mempertahankan sebuah hubungan

Aku tak tahu harus berbuat apa saat mendengar kisah pilunya. Hanya kata-kata penghiburan dan pelukan sayang yang mampu kuberikan padanya. Namun, itu tak jua mampu mengobati pedih hatinya. Dia salah satu teman baikku, yang kini harus menyerah kalah dan merelakan pasangan hidupnya pergi dan berlari....

Mengapa sebuah hubungan yang diawali dengan cinta tidak selalu berakhir bahagia ? Mengapa sebuah hubungan tidak selalu mampu dijaga sampai akhir massa ? Mengapa harus surut langkah di tengah perjalanan, meskipun diawali dengan semangat yang membara ? Mengapa perasaan sayang dan cinta bisa tergantikan oleh benci ? Mengapa sebegitu mudahnya semua berubah ?

Mungkin masih banyak 'mengapa' yang muncul di benak kita. Masih banyak tanya yang berkecamuk di dada. Masih banyak yang ingin kita cari tahu jawabnya. Masih banyak ketidakpuasan ingin kita sampaikan.

Itulah yang sedang aku pikirkan sekarang. Aku masih ingin mencari tahu jawabnya. Setelah beberapa kali mendengar tentang badai dalam rumah tangga yang membuat salah satu teman baikku memilih untuk melangkah pergi.

Sudah sangat sering dibicarakan tentang tip dan trik dalam menjaga keharmonisan suatu hubungan. Sudah banyak kiat-kiat yang dibagikan agar terbebas dari prahara dalam rumah tangga. Tapi ternyata...., makin hari makin banyak yang ingin membebaskan diri dari prahara rumah tangga dengan cara melangkah pergi !! Meski tetap masih ada yang ingin bertahan meskipun sedang diamuk badai.

Jangan salah.., aku tidak hendak menghakimi. Aku juga tidak hendak menilai siapa-siapa. Karena aku tahu, bagi siapa saja yang berada dalam 'badai' memang sangat tidak mudah. Untuk tetap bertahan tidak mudah, bahkan untuk melangkah pergi pun ternyata tidak mudah. Semua masih butuh pertimbangan yang masak.

Siapa yang menginginkan hidupnya terlanda badai prahara ? Aku yakin tidak ada. Namun siapa mampu mengelak saat badai datang memporak-porandakan kehidupan kita ? Maka apabila saat itu datang, untuk penguat siapa saja yang sedang dalam badai, di bawah ini aku tuliskan beberapa lirik lagu. Semoga potongan lirik lagu ini bisa menjadi penyemangat dan sebagai bahan renungan.... sebelum mengambil suatu keputusan.

".... cerita dua manusia diterjang prahara, mencoba upaya
Mungkin dulu kita tergesa menyatukan langkah
Tak sadar rasa berbeda dalam tentukan arah

Harapku, jangan dulu berpisah
Kenanglah saat cinta merekah
Pintaku jangan dulu menyerah
Sebelum sesal nanti terlambat sudah
Bisik nurani"

(Prahara ~ KLa Project)

"...Sekejap badai datang mengoyak kedamaian
Segala musnah lalu gerimis langitpun
menangis.

Kekasih andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah

Kekasih andai saja kau sadari
Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita
dan bukan alasan untuk berpisah."
(Gerimis ~ KLa Project)

Sahabat.., seperti yang aku ceritakan kemarin, bahwa aku sedang terseret kenangan masa lalu. Jadi, harap maklum kalau lirik lagu yang aku tulis di sini masih lagu-lagu dari KLa Project. Tapi intinya.., aku hanya ingin pada saat terkena badai, potongan lirik lagu di atas bisa juga membantu untuk mengingatkan kita. Itu saja maksudku...

Mempertahankan sebuah hubungan

Aku tak tahu harus berbuat apa saat mendengar kisah pilunya. Hanya kata-kata penghiburan dan pelukan sayang yang mampu kuberikan padanya. Namun, itu tak jua mampu mengobati pedih hatinya. Dia salah satu teman baikku, yang kini harus menyerah kalah dan merelakan pasangan hidupnya pergi dan berlari....

Mengapa sebuah hubungan yang diawali dengan cinta tidak selalu berakhir bahagia ? Mengapa sebuah hubungan tidak selalu mampu dijaga sampai akhir massa ? Mengapa harus surut langkah di tengah perjalanan, meskipun diawali dengan semangat yang membara ? Mengapa perasaan sayang dan cinta bisa tergantikan oleh benci ? Mengapa sebegitu mudahnya semua berubah ?

Mungkin masih banyak 'mengapa' yang muncul di benak kita. Masih banyak tanya yang berkecamuk di dada. Masih banyak yang ingin kita cari tahu jawabnya. Masih banyak ketidakpuasan ingin kita sampaikan.

Itulah yang sedang aku pikirkan sekarang. Aku masih ingin mencari tahu jawabnya. Setelah beberapa kali mendengar tentang badai dalam rumah tangga yang membuat salah satu teman baikku memilih untuk melangkah pergi.

Sudah sangat sering dibicarakan tentang tip dan trik dalam menjaga keharmonisan suatu hubungan. Sudah banyak kiat-kiat yang dibagikan agar terbebas dari prahara dalam rumah tangga. Tapi ternyata...., makin hari makin banyak yang ingin membebaskan diri dari prahara rumah tangga dengan cara melangkah pergi !! Meski tetap masih ada yang ingin bertahan meskipun sedang diamuk badai.

Jangan salah.., aku tidak hendak menghakimi. Aku juga tidak hendak menilai siapa-siapa. Karena aku tahu, bagi siapa saja yang berada dalam 'badai' memang sangat tidak mudah. Untuk tetap bertahan tidak mudah, bahkan untuk melangkah pergi pun ternyata tidak mudah. Semua masih butuh pertimbangan yang masak.

Siapa yang menginginkan hidupnya terlanda badai prahara ? Aku yakin tidak ada. Namun siapa mampu mengelak saat badai datang memporak-porandakan kehidupan kita ? Maka apabila saat itu datang, untuk penguat siapa saja yang sedang dalam badai, di bawah ini aku tuliskan beberapa lirik lagu. Semoga potongan lirik lagu ini bisa menjadi penyemangat dan sebagai bahan renungan.... sebelum mengambil suatu keputusan.

".... cerita dua manusia diterjang prahara, mencoba upaya
Mungkin dulu kita tergesa menyatukan langkah
Tak sadar rasa berbeda dalam tentukan arah

Harapku, jangan dulu berpisah
Kenanglah saat cinta merekah
Pintaku jangan dulu menyerah
Sebelum sesal nanti terlambat sudah
Bisik nurani"

(Prahara ~ KLa Project)

"...Sekejap badai datang mengoyak kedamaian
Segala musnah lalu gerimis langitpun
menangis.

Kekasih andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah

Kekasih andai saja kau sadari
Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita
dan bukan alasan untuk berpisah."
(Gerimis ~ KLa Project)

Sahabat.., seperti yang aku ceritakan kemarin, bahwa aku sedang terseret kenangan masa lalu. Jadi, harap maklum kalau lirik lagu yang aku tulis di sini masih lagu-lagu dari KLa Project. Tapi intinya.., aku hanya ingin pada saat terkena badai, potongan lirik lagu di atas bisa juga membantu untuk mengingatkan kita. Itu saja maksudku...

Jumat, 22 Mei 2009

Hadirnya kenangan lama

Dua hari ini aku sedang dalam suasana kembali kepada kenangan lama yang indah. Hehehe.. yang lain tidak boleh merasa iri ya ? Terus terang aku menikmati saat-saat ini. Saat-saat aku terlempar ke masa beberapa tahun yang lalu, yang penuh dengan kenangan indah.

Sebenarnya semua ini terjadi karena "pertemuan" yang tidak terduga dengan kenangan masa lalu. Setelah sekian lama tidak bertemu.., ternyata rasa rindu itu tak mampu lagi aku tahan. Wah, pokoknya aku seneng banget. Mungkin kalau digambarkan perasaanku saat ini, seperti potongan syair lagu di bawah ini :


"Ketika kembali aku jumpa dirimu
Hati rasa tak tentu terpesona senyummu itu
Kian berdegup jantung isyaratkan rindu
Sekian lama tak bertemu, membiru cintaku..."
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, itu syair lagu siapa. Agar semua tidak bingung, aku jelaskan saja itu syair lagunya KLa Project yang berjudul : Rentang Asmara. Mengapa aku memilih syair itu ? Karena eh karena.... (halah.., kok malah nyanyi dangdut) kenangan masa lalu yang aku bicarakan tadi adalah KLa Project !!

Masih bingung ? Oke.. oke... aku ceritakan dari awal ya ? Jadi begini, selama 2 hari berturut-turut (Kamis dan Jumat), KLa hadir di Indosiar. Aku adalah penggemar berat KLa Project !! Dan, kebetulan aku menonton acara itu !! Setelah sekian lama tidak melihat KLa tampil (yang terakhir waktu konser "5enses" di Jakarta tahun 2006 yang lalu), akhirnya aku bisa melihat KLa hadir lagi.

Kehadiran kembali KLa membuat senang hatiku. Apalagi ternyata KLa hadir lagi dalam formasi lama yaitu Katon, Lilo dan Adi. Dan, untuk kembalinya mereka ke blantika musik Indonesia dan kembalinya Lilo dalam KLa, maka mereka mengusung nama KLa Returns. Dalam acara di Indosiar itu, mereka menyanyikan lagu-lagu lama mereka, ditambah dengan 2 lagu baru yaitu Someday dan Tak Ingin Hatiku Beralih.

Mengapa aku suka dengan KLa ? Rasanya aku punya beberapa jawaban, diantaranya adalah :
  • Sebagai grup musik inovatif, KLa tak lepas dari suguhan lirik dan untaian kata-kata puitis yang sarat dengan makna.
  • Lirik lagu KLa di telingaku terdengar biasa pada awalnya, tapi makin lama makin enak didengar dan malah kemudian sulit aku lepaskan dari ingatan.
  • Warna musik KLa membuat sebuah lagu menjadi semakin enak untuk dicerna.
  • Anggota kelompok ini termasuk solid dan sudah berteman sejak lama, meskipun Lilo sempat keluar tapi akhirnya mereka kembali bersatu lagi.
  • Masing-masing anggota KLa selama ini sepi dari gosip. Mereka dibicarakan karena musiknya bukan karena gosipnya.

Ada 2 special moment dalam hidupku yang ada kaitannya dengan KLa. Yang pertama, saat aku KKN di Purworejo. Saat aku berangkat KKN, kekasihku : mas Judhanto (yang kini telah berubah status jadi suamiku hehehe) 'membekali' aku dengan sebuah kaset. Ternyata kaset itu berisi rekaman 3 buah lagu KLa yang saat itu jadi favorit kami yaitu : Tak Bisa Ke Lain Hati, Tentang Kita, Belahan Jiwa. Jadi, kaset C-60 itu hanya diisi 3 lagu itu, di side A dan side B !! Pokoknya, sampai kenyang banget dengerin KLa nyanyiin 3 lagu itu terus menerus selama hampir 1 jam !!

Sayangnya di lokasi KKN belum ada listrik, jadi untuk mendengarkan kaset itu aku harus modal baterai. Awalnya saat aku memutar lagu itu, teman-2 KKN ku ikutan nyanyi juga. Tapi lama-lama mereka merasa ada keanehan karena ternyata lagu yang dari tadi mereka nyanyikan cuma berulang-ulang di 3 buah lagu itu saja hahaha...

Yang kedua, saat aku sudah kerja di Madiun. Suatu hari, masih tetap dengan kekasihku : Mas Judhanto (aku tipe setia euy...), kami berangkat ke Yogyakarta dengan tujuan : nonton konser KLa. Kami menginap di rumah eyangnya Mas Judhanto. Akhirnya pertama kali dalam sejarah hidupku aku nonton konser musik secara langsung di tempat konser diadakan. Saat itu konser diselenggarakan di Stadion Mandala Krida, kalau tidak salah tahun 1996.

Wah, sampai kapan pun aku tak akan lupa kejadian itu. Betapa semangatnya aku (dan Mas Judhanto tentu saja) ikutan Katon dan Lilo menyanyi dari awal konser sampai akhir. Wah, pokoknya happy deh !! Ternyata..., memang histeria itu bisa dirasakan siapa saja yang emosinya sedang sangat meluap !! Nyatanya, aku yang sangat excited jadi bisa begitu bersemangat, berteriak dan bernyanyi sepanjang konser berlangsung. Dan.., pulang nonton konser kami kehujanan !! Wis.. pokoknya acara nonton konser itu tak akan aku lupakan deh selamanya hehehe.

Sekarang KLa telah kembali dalam nama KLa Returns. Semoga kehadiran KLa bisa mengobati rindu para Klanese di tanah air. Menikmati KLa adalah laksana menikmati sebuah keteduhan, cinta dengan saling menggenggam tangan. Ternyata setelah sekian lama, meski sempat "hilang" dari blantika musik Indonesia, aku tetap pecinta KLa. Aku tetap tak bisa ke lain hati.....

"Bulan merah jambu, luruh di kotamu
Ku ayun sendiri langkah-langkah sepi
Menikmati angin menabuh daun-daun
Mencari gambaranmu di waktu lalu

Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merenggut sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati

Begitu lelah sudah, ku harus menepi
Biduk tlah ditambatkan berlabuh di pantaimu..."
Jadi untuk sementara ini, biarkan aku menikmati indahnya kenangan lamaku yang kini sedang hadir menyeruak dalam hari-hariku. Beri aku sedikit waktu untuk menikmatinya.......

Hadirnya kenangan lama

Dua hari ini aku sedang dalam suasana kembali kepada kenangan lama yang indah. Hehehe.. yang lain tidak boleh merasa iri ya ? Terus terang aku menikmati saat-saat ini. Saat-saat aku terlempar ke masa beberapa tahun yang lalu, yang penuh dengan kenangan indah.

Sebenarnya semua ini terjadi karena "pertemuan" yang tidak terduga dengan kenangan masa lalu. Setelah sekian lama tidak bertemu.., ternyata rasa rindu itu tak mampu lagi aku tahan. Wah, pokoknya aku seneng banget. Mungkin kalau digambarkan perasaanku saat ini, seperti potongan syair lagu di bawah ini :


"Ketika kembali aku jumpa dirimu
Hati rasa tak tentu terpesona senyummu itu
Kian berdegup jantung isyaratkan rindu
Sekian lama tak bertemu, membiru cintaku..."
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, itu syair lagu siapa. Agar semua tidak bingung, aku jelaskan saja itu syair lagunya KLa Project yang berjudul : Rentang Asmara. Mengapa aku memilih syair itu ? Karena eh karena.... (halah.., kok malah nyanyi dangdut) kenangan masa lalu yang aku bicarakan tadi adalah KLa Project !!

Masih bingung ? Oke.. oke... aku ceritakan dari awal ya ? Jadi begini, selama 2 hari berturut-turut (Kamis dan Jumat), KLa hadir di Indosiar. Aku adalah penggemar berat KLa Project !! Dan, kebetulan aku menonton acara itu !! Setelah sekian lama tidak melihat KLa tampil (yang terakhir waktu konser "5enses" di Jakarta tahun 2006 yang lalu), akhirnya aku bisa melihat KLa hadir lagi.

Kehadiran kembali KLa membuat senang hatiku. Apalagi ternyata KLa hadir lagi dalam formasi lama yaitu Katon, Lilo dan Adi. Dan, untuk kembalinya mereka ke blantika musik Indonesia dan kembalinya Lilo dalam KLa, maka mereka mengusung nama KLa Returns. Dalam acara di Indosiar itu, mereka menyanyikan lagu-lagu lama mereka, ditambah dengan 2 lagu baru yaitu Someday dan Tak Ingin Hatiku Beralih.

Mengapa aku suka dengan KLa ? Rasanya aku punya beberapa jawaban, diantaranya adalah :
  • Sebagai grup musik inovatif, KLa tak lepas dari suguhan lirik dan untaian kata-kata puitis yang sarat dengan makna.
  • Lirik lagu KLa di telingaku terdengar biasa pada awalnya, tapi makin lama makin enak didengar dan malah kemudian sulit aku lepaskan dari ingatan.
  • Warna musik KLa membuat sebuah lagu menjadi semakin enak untuk dicerna.
  • Anggota kelompok ini termasuk solid dan sudah berteman sejak lama, meskipun Lilo sempat keluar tapi akhirnya mereka kembali bersatu lagi.
  • Masing-masing anggota KLa selama ini sepi dari gosip. Mereka dibicarakan karena musiknya bukan karena gosipnya.

Ada 2 special moment dalam hidupku yang ada kaitannya dengan KLa. Yang pertama, saat aku KKN di Purworejo. Saat aku berangkat KKN, kekasihku : mas Judhanto (yang kini telah berubah status jadi suamiku hehehe) 'membekali' aku dengan sebuah kaset. Ternyata kaset itu berisi rekaman 3 buah lagu KLa yang saat itu jadi favorit kami yaitu : Tak Bisa Ke Lain Hati, Tentang Kita, Belahan Jiwa. Jadi, kaset C-60 itu hanya diisi 3 lagu itu, di side A dan side B !! Pokoknya, sampai kenyang banget dengerin KLa nyanyiin 3 lagu itu terus menerus selama hampir 1 jam !!

Sayangnya di lokasi KKN belum ada listrik, jadi untuk mendengarkan kaset itu aku harus modal baterai. Awalnya saat aku memutar lagu itu, teman-2 KKN ku ikutan nyanyi juga. Tapi lama-lama mereka merasa ada keanehan karena ternyata lagu yang dari tadi mereka nyanyikan cuma berulang-ulang di 3 buah lagu itu saja hahaha...

Yang kedua, saat aku sudah kerja di Madiun. Suatu hari, masih tetap dengan kekasihku : Mas Judhanto (aku tipe setia euy...), kami berangkat ke Yogyakarta dengan tujuan : nonton konser KLa. Kami menginap di rumah eyangnya Mas Judhanto. Akhirnya pertama kali dalam sejarah hidupku aku nonton konser musik secara langsung di tempat konser diadakan. Saat itu konser diselenggarakan di Stadion Mandala Krida, kalau tidak salah tahun 1996.

Wah, sampai kapan pun aku tak akan lupa kejadian itu. Betapa semangatnya aku (dan Mas Judhanto tentu saja) ikutan Katon dan Lilo menyanyi dari awal konser sampai akhir. Wah, pokoknya happy deh !! Ternyata..., memang histeria itu bisa dirasakan siapa saja yang emosinya sedang sangat meluap !! Nyatanya, aku yang sangat excited jadi bisa begitu bersemangat, berteriak dan bernyanyi sepanjang konser berlangsung. Dan.., pulang nonton konser kami kehujanan !! Wis.. pokoknya acara nonton konser itu tak akan aku lupakan deh selamanya hehehe.

Sekarang KLa telah kembali dalam nama KLa Returns. Semoga kehadiran KLa bisa mengobati rindu para Klanese di tanah air. Menikmati KLa adalah laksana menikmati sebuah keteduhan, cinta dengan saling menggenggam tangan. Ternyata setelah sekian lama, meski sempat "hilang" dari blantika musik Indonesia, aku tetap pecinta KLa. Aku tetap tak bisa ke lain hati.....

"Bulan merah jambu, luruh di kotamu
Ku ayun sendiri langkah-langkah sepi
Menikmati angin menabuh daun-daun
Mencari gambaranmu di waktu lalu

Sisi ruang batinku hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa merenggut sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati

Begitu lelah sudah, ku harus menepi
Biduk tlah ditambatkan berlabuh di pantaimu..."
Jadi untuk sementara ini, biarkan aku menikmati indahnya kenangan lamaku yang kini sedang hadir menyeruak dalam hari-hariku. Beri aku sedikit waktu untuk menikmatinya.......