Setelah berkutat dengan rutinitas kegiatan kantor yang entah mengapa tak ada habisnya.., maka sekarang waktunya untuk refreshing dengan keluarga. Tak perlu keluar uang banyak (apalagi ini tanggal tua bagi PNS sepertiku hehehe..), yang penting hati gembira. Setuju kan ?
Aku dan suami memutuskan untuk mengajak Shasa jalan-jalan ke pinggiran kota. Ingin mencari udara segar, pemandangan yang indah dan suasana yang sejuk dan menyegarkan. Akhirnya, kami (lagi-lagi) menuju ke daerah Dungus Kabupaten Madiun. Karena memang tempat itulah yang terdekat dengan tempat tinggal kami. Meskipun berkali-kali kami kesana, namun pemandangan lereng Gunung Wilis itu tetap saja mempesona kami.
Kali ini kami tidak menuju suatu objek wisata tertentu. Kami hanya bermobil saja melewati hamparan sawah yang hijau membentang dan deretan hutan jati yang berjajar di sepanjang jalan. Segarnya udara benar-benar membuat hati dan pikiran kami ikutan segar juga...
Saat kami melewati sebuah jembatan, Shasa meminta untuk berhenti. Dia mengajak aku dan ayahnya untuk turun ke sungai yang ada di bawah jembatan itu. Awalnya aku menolak.., karena kulihat jalan turun ke sungai itu cukup terjal juga. Namun ayahnya meluluskan keinginan Shasa. Akhirnya setelah memarkir kendaraan tak jauh dari jembatan, kami pun turun ke sungai...
Shasa keasyikan bermain di antara batu-batuan yang ada di sungai itu. Dia asyik juga bermain air sungai yang masih tampak bening.... Bahkan, karena keasyikan Shasa tak mau diajak beranjak pulang. Maklum saja, bagi Shasa bermain di alam bebas memang merupakan hal yang jarang didapatkannya, sehingga saat kesempatan itu datang tak mudah baginya untuk melepaskannya.
Jembatan ini yang memaksa kami berhenti
Asyiknya bermain air...
Mungkin begitu juga dengan sebagian besar anak-anak di kota pada saat ini. Permainan di alam bebas mungkin sudah menjadi langka dan mahal. Lebih mudah dan murah jika bermain di Playstasion, Mall atau pusat-pusat perbelanjaan. Sementara di sebagian besar perumahan (seperti di perumahan tempat aku tinggal), tak menyediakan sarana bermain di alam terbuka bagi anak-anak.
Menyadari hal itu, maka kami membiarkan Shasa untuk memuaskan diri bermain di sungai itu. Meskipun yang dilakukan Shasa hanya berjalan-jalan di atas bebatuan dan sesekali bermain air, namun ternyata dia sangat menyukainya. Barulah setelah matahari semakin meninggi, Shasa mau diajak pulang.
Kapan ya kami bisa kembali bermain di alam bebas lagi... Hmmm, semoga kami bisa mengatur jadwal lagi agar bisa mengajak Shasa kembali ke alam yang indah ini... Semoga...